ABC

Bank Besar Australia Stop Akun Pengiriman Uang ke Pasifik

Empat Bank besar Australia menutup rekening organisasi pengiriman uang yang membantu warga paling miskin di Asia Pasifik menerima kiriman uang dari kerabat mereka yang tinggal di Australia.

Pihak bank mengatakan perusahaan pengiriman uang bagi mereka yang hanya mampu mengirim uang dalam jumlah kecil ini tidak memiliki pengawasan anti pencucian uang yang mereka syaratkan.

Pihak bank setelah mengevaluasi rekening perusahaan pengiriman uang tersebut, akhirnya terpaksa harus memutuskan hubungan kerjasama dengan lembaga yang tidak memenuhi pengawasan penting mereka.

Warga di Kepulauan Pasifik telah beralih menggunakan jasa perusahaan pengiriman uang dalam jumlah kecil yang tengah marak dan pemerintah Australia membantu dengan menyediakan sebuah website yang membandingkan pilihan biaya transfer uang yang berbeda.

Jonathan Capal, dari perusahaan berbasis di London-Developing Market Associates, yang mengelola website mengatakan ia sadar telah terjadi sejumlah penutupan rekening oleh berbagai bank di seluruh Kepulauan Pasifik.

"Tampaknya juga berkembang situasi dimana rekening pengiriman uang mereka yang berada di Australia juga sudah ditutup,  dan ini berpotensi mempersulit pekerja asing mengirimkan uang mereka ke kampung halaman,” katanya.

Sementara itu pakar sistem pembayaran Bank Dunia, Carlo Corazza  membantah alasan yang dikemukakan pihak bank dengan mengatakan kekhawatiran resiko pencucian uang itu tidak  berdasar.

"Tidak ada bukti kegiatan pencucian uang  dari Australia ke Kepulauan Pasifik melalui saluran remitansi,” katanya.

Coraza juga menepis kekhawatiran perusahaan itu digunakan sebagai alat pencucian uang oleh kartel narkoba internasional untuk masuk ke Australia seperti disebutkan sejumlah laporan.

"Pencucian uang itu melibatkan jumlah uang kiriman yang sangat besar, bisa mencapai $200, $300 and $400 setiap kali kirim, dan itu sangat tidak mungkin,” katanya.

Untuk mengatasi hal ini, Corazza mengatakan diperlukan tindakan untuk mempersatukan pemahaman bank dan pemerintah dalam hal ini.

"Hal terpenting yang perlu dilakukan adalah mengevaluasi penerapan UU anti pencucian uang dan kontra-pendanaan terorisme melalui perbankan. Dan juga harus dikenal mana dari sistem pembayaran ini yang dianggap tidak beresiko.”

Picu masalah sosial

Banyak warga di Kepulauan Pasifik bergantung pada sejumlah uang yang dikirimkan melalui perusahaan pengiriman uang, karenanya penutupan ini membuat banyak dari mereka tidak memiliki uang untuk membayar berbagai keperluan mereka seperti membayar rumah sakit, sekolah bahkan makanan.

Warga pasifik di Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat mengirimkan uang sekitar $500 juta kepada kerabat mereka setiap tahunnya.

Koordinator Warga Tonga di gereja di Melbourne, Pendeta Jason Kioa mengatakan jika uang yang dikirim oleh jamaah gerejanya tidak sampai ke Conga itu bisa menimbulkan masalah.

"Orang di Tonga akan mulai meminjam uang dari tetangganya dan ini merupakan hal yang biasa terjadi di masyarakat Tonga,” tuturnya.

"Kamu meminjam uang dari tetangga, tapi kemudian tidak dapat atau terlambat, kemudian tetangga anda akan mulai kesulitan  dan hal itu akan berdampak pada seluruh warga,” katanya.