ABC

Ban Bekas Digunakan untuk Biofuel

Sebuah perusahaan baru yang bergerak di teknologi lingkungan di Australia mengejutkan para ilmuwan dengan berhasil memproduksi biofuel dari ban bekas. Biofuel ini bisa menjalankan mesin diesel turbo dan mengurangi emisi sebesar 30 persen.

Perusahaan bernama Green Distillation Technologies (GDT) bisa memproduksi 3 ribu liter bio-oil dari sebuah ban truk yang digunakan di pertambangan yang memiliki berat 7 ton.

Mereka berharap produksi akan meningkat menjadi sekitar 8 juta liter setiap tahunnya di pertengahan 2017.

Bio-fuel produced by Green Distillation Technologies from a truck tyre
Bio-fuel yang diproduksi oleh GDT dari ban bekas.

ABC News: Lexy Hamilton-Smith

Direktur GDT Trevor Bayley mengatakan perusahaan itu menggunakan teknik yang dikenal dengan nama ‘destructive distillation’ yang bisa mengubah ban bekas menjadi energi terbarukan.

Dia mengatakan ide ini didorong dari keinginan untuk mengurangi begitu banyaknya ban-ban bekas yang sudah tidak digunakan lagi, yang bertambah sekitar 1 miliar ban setiap tahunnnya.

“Kami bisa mengubah bahan yang tidak digunakan lagi yang merusak lingkungan menjadi bahan dasar yang banyak diperlukan.” kata Bayley.

“Prosesnya tidak menimbulkan emisi sama sekali dan minyak yang didaur ulang ini sebagian digunakan sebagai bahan bakar dalam proses produksi.”

“Proses dimulai dengan memasukkan ban yang tidak digunakan lagi ke dalam tempat pembakaran, yang tidak lagi berisi udara dan ditutup.”

“Kemudian dipanaskan untuk menimbulkan proses kimia, dimana ban ini terurai menjadi berbagai komponen, dimana salah satunya bisa dipadatkan menjadi minyak.”

Tidak ada sampah apapun dari ban yang dibakar

Proses pembuatan biofuel ini sudah menjalani uji yang ketat di fasilitas Penelitian Mesin Biofuel di Queensland University of Technology (QUT).

Pada awalnya, para ilmuwan di sana mengakui bahwa mereka tidak percaya hal tersebut bisa dilakukan.

“Jadi kami mengira semula bahwa akan berakhir buruk, namun ternyata hasilnya bagus sekali.” kata peneliti QUT Farhad Hossain.

Tim menguji minyak dari ban ini dengan menggunakan mesin disel enam silinder.

Green Distillation Technologies facility
Fasilitas Green Distillation Technologies di NSW utara

Supplied: Green Distillation Technologies

“Kami menguji minya yang diproduksi GDT baik dari bahan ban alami dan ban sintetis, dengan takaran 10 dan 20 persen dalam minyak disel.” kata Hossain.

Penelitian ini menggunakan kecepatan mesin yang sama untuk empat mesin berbeda, dan menghasilkan hasil yang mengejutkan. Mesin berjalan baik dan tidak adanya emisi.

Professor Richard Brown dari QUT mengatakan mereka menemukan adanya 30 persen penurunan bahan nitrogen oxide yang biasanya menyebabkan timbulnya asap.

“Juga ada penurunan partikel sebesar sepertiganya. Ini berjalan bagus.” katanya.

GDT mengatakan minyak itu juga bisa digunakan sebagai minyak untuk memasak, atau digunakan sebagai minyak untuk pesawat.

GDT adalah perusahaan Australia pertama yang memenangkan penghargaan bergengsi Edison Award, penghargaan di bidang inovasi global, karena bergerak di bidang biofuel.

Diterjemahkan pukul 12:35 AEST 29/11/2016 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini