Balon Mata-mata China Terbang di Amerika Serikat, Terlalu Berisiko Untuk Ditembak
Pentagon sedang melacak balon mata-mata diduga milik China yang diduga terbang di atas Amerika Serikat. Tapi terlalu berisiko untuk menembaknya.
"Jelas maksud dari balon ini adalah untuk memata-matai," kata seorang pejabat senior Pertahanan Amerika Serikat, yang tak mau namanya disebutkan.
Pejabat itu mengatakan Amerika Serikat sudah melacak balon sejak memasuki wilayah udara Amerika Serikat beberapa hari yang lalu, termasuk mengamatinya dengan pesawat militer.
Pejabat senior militer Amerika Serikat sempat mempertimbangkan untuk menembak jatuh balon mata-mata di atas Montana, yang juga pangkalan angkatan udara dan basis dari tiga rudal nuklir.
Tapi kemudian merekomendasikan untuk tidak melakukannya karena kemungkinan adanya risiko keamanan dari puing-puing jika ditembak.
Meski balon itu terbang di atas daerah yang jarang penduduk, tapi puing-puingnya cukup besar untuk membahayakan warga.
Sebelumnya militer Amerika Serikat sudah menyiapkan jet tempur, termasuk F-22 untuk menembak jatuh balon jika diminta Gedung Putih.
Tidak disebutkan secara spesifik berapa besar ukuran balon tersebut, tapi cukup besar karena pilot komersil dapat melihatnya dari ketinggian.
Semua lalu lintas udara di Billings, Montana, Bandara Internasional Logan sempat dihentikan sementara pada hari Rabu, saat militer memberikan beberapa pilihan kepada Gedung Putih.
Amerika Serikat telah menghubungi pejabat China melalui berbagai saluran untuk mengomunikasikan keseriusan masalah ini, kata pejabat pertahanan tersebut.
"Kami menyampaikan kepada mereka keseriusan kami menangani masalah ini," tambahnya.
Metode intelijen seperti yang ada film-film ini, menyoroti sejauh mana China dan Amerika Serikat memata-matai satu sama lain di tengah meningkatnya ketegangan.
Bukan ancaman bagi pesawat atau manusia
Keberadaan balon mata-mata China ini datang setelah Amerika Serikat memperluas kehadiran militernya di kawasan Asia untuk menyaingi pengaruh China, serta meyakinkan sekutunya di kawasan Indo-Pasifik jika Amerika akan bersama mereka melawan ancaman dari China dan Korea Utara.
Menurut sekretaris pers di Pentagon, Brigadir Jenderal Patrick Ryder, pemerintah Amerika Serikat akan terus melacak balon tersebut.
Ia mengatakan "saat ini balon tersebut terbang di ketinggian jauh di atas lalu lintas udara komersial dan tidak menimbulkan ancaman militer atau fisik bagi orang-orang di daratan".
Aktivitas balon serupa pernah ditemukan juga dalam beberapa tahun terakhir, katanya.
Ia menambahkan Amerika Serikat sudah mengambil langkah-langkah untuk memastikan balon tersebut tidak mengumpulkan informasi yang sifatnya sensitif.
Keberadaan balon mata-mata ini juga terjadi beberapa hari sebelum Menteri Luar Negeri Antony Blinken berencana melakukan kunjungan ke China.
Belum diketahui jelas apakah balon mata-mata milik China ini akan memengaruhi perjalanannya ke China, yang masih menunggu pengumuman resminya dari Departemen Luar Negeri.
Artikel ini diproduksi oleh Erwin Renaldi dari laporan ABC News
Reuters/AP/ABC