ABC

Balikpapan Ikut Ramaikan Pertandingan Final Footy Australia

Pertandingan final footy telah ditonton oleh jutaan orang di Australia. Sejumlah warga Indonesia pun ikut menonton, salah satunya adalah di Balikpapan. Lewat saluran televisi Australia Plus, klab footy asal Balikpapan menggelar nonton bareng yang juga menghadirkan pemain legendaris klab Hawthorn Hawks. Sementara itu empat pemain footy asal Indonesia akan berlatih bersama tim footy di Australia Utara.

Nonton bareng final pertandingan sepak bola gaya Australia ini bukan pertama kalinya digelar bagi mereka yang menggemari footy di Balikpapan. Tahun ini, Borneo Bears, klab footy, sebutan sepakbola gaya Australia, asal Balikpapan menggelar nonton bareng pertandingan antara Hawthorn Hawks melawan West Coast Eagles.

Mereka yang ikut nonton bareng sudah berkumpul sejak pukul 10 pagi di salah satu hotel di Balikpapan, hari Sabtu (3/10).

Tapi, ada yang berbeda dalam acara nonton bareng kali ini. Terlihat lebih banyak warga Indonesia yang hadir dari tahun-tahun sebelumnya. Ada sekitar 40 pemain footy asli Balikpapan yang datang. Penonton lainnya adalah para ekspat asal Australia yang bekerja di Balikpapan dan sekitarnya.

Tak hanya itu, nonton bareng final footy menjadi spesial karena kehadiran Gary Buckenara. Buckenara adalah pemain legendaris Hawthorn, yang pernah memenangkan empat kali grand final di tahun 80an. Timboel Kukuh (kanan) bersama Gary Buckenara (tengah)
Timboel Kukuh (kanan) bersama Gary Buckenara (tengah)

Antusias para penonton, yang kebanyakan pendukung Hawthorn, semakin terasa saat pertandingan dimulai sekitar jam 12 siang waktu Balikpapan. Setelah berkumandangnya lagu kebangsaan Australia dan sirene menandai dimulainya pertandingan di televisi, para penonton mulai memberikan dukungan kepada para pemain yang berlaga.

Saat jeda pertandingan digelar sejumlah lelang barang-barang khas AFL, mulai dari jaket milik klab Hawks dan Cats. Ada juga beberapa baju-baju dari cabang olahraga lainnya, seperti kaos dengan tanda tangan David Beckham, jersey yang pernah dipakai Robin van Persie, ada pula foto-foto dari Tiger Woods dan Valentino Rossi, serta beberapa barang dari klab rugby All Black asal Selandi Baru. Seluruh hasil penjualan lelang disumbangkan kepada Borneo Bears untuk keperluan kas.

Suasana nonton bareng semakin riuh saat pertandingan memasuki kuarter ketiga, Hawks jauh memimpin dengan skor 14.5 – 5.9. Hasil sementara ini tentu saja membuat para penggemar Hawks semakin yakin jika jagoannya akan kembali menang untuk ketiga kalinya. Hawks sudah memenangkan piala AFL selama tiga kali dalam empat tahun berturut-turut masuk final.

Sementara bagi pendukung Eagles yang juga hadir, mereka tetap berharap tim yang didukungnya bisa menyusul di kuarter ke-empat. Baru di babak terkahir raut kegembiraan terlihat di wajah para pendukung Hawks, saat dipastikan Hawks kembali merebut gelar juara. Buckenara, yang memandu acara nonton bareng ikut bersorak sorai dan larut dalam kegembiraan bersama para pendukung lainnya. 

* Novi Rahayu Restuningrum adalah mahasiswa PhD di Faculty of Education, Monash University. – See more at: http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-09-18/menari-untuk-indonesia-pengalaman-tampil-di-melbourne/1493908#sthash.AIYjS2Ai.dpuf

Usai acara nonton bareng grand final AFL, diumumkan akan ada empat pemain Borneo Bears yang akan mendapatkan kesempatan bermain di Australia. Selain saya, ada pula Mahendra Gilang Saputro, Rama Yuda Yulianto, dan Muhammad Noor Pratama yang akan mengikuti latihan dan bermain bersama klab footy Waratah di Darwin, Kawasan Australia Utara. Jika tidak ada halangan rencananya kami akan berangkat pada akhir Oktober mendatang.

Kami yang terpilih benar-benar berharap bisa meningkatkan kemampuan dan teknik dalam memainkan sepakbola gaya Australia. Tentu saja ini akan menjadi pengalaman yang sangat berharga, karena nantinya bisa berbagi dengan pemain lainnya di Borneo Bears, saat nanti kembali ke Balikpapan.

Empat pemain footy dari klab Borneo Bears akan berkunjung ke Kawasan Australia Utara untuk berlatih bersama tim footy Darwin. Foto: Timboel Kukuh.

Sementara itu, akan ada empat turnamen footy yang akan digelar oleh empat team footy di bawah klab Borneo Bears. Klab Transkoon Tigers, Coates Cobras, Bhumi Phala Dragons, dan Pedders Bull akan melakukan pertandingan dalam dua minggu sekali. Anggota klab-klab ini kini sudah didominasi oleh pemain asal Indonesia, dengan didukung para ekspat asal Australia.

Menurut Presiden Borneo Bears, Tommy Comerford, dengan adanya turnamen ini bisa membantu perkembangan footy di Balikpapan. Harapan utamanya adalah agar membawa minat kepada masyarakat lebih luas soal sepakbola gaya Australia. Turnamen ini pun akan menandai aktifnya kembali program Auskick yang sempat terhenti. Di negeri asalnya, program Auskick adalah program nasional yang mendukung dan membantu partisipasi anak-anak untuk berlatih footy, sekaligus ajang untuk mencari bibit baru pemain footy.

*Timboel Kukuh adalah pemain klab footy Borneo Bears di Balikpapan, Kalimantan Timur

* Novi Rahayu Restuningrum adalah mahasiswa PhD di Faculty of Education, Monash University. – See more at: http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-09-18/menari-untuk-indonesia-pengalaman-tampil-di-melbourne/1493908#sthash.AIYjS2Ai.dpuf