ABC

Balerina Muda Indonesia Pentaskan Karya Koreografer Australia

Baru berusia belasan tahun, Linea Mayo dan Ida Ayu Rasthiti Adnyani kini tengah menyambut kesempatan untuk tampil di pentas berskala internasional. Bersama dengan grup Balet Australia Barat, kedua remaja ini akan menampilkan pertunjukan balet ‘Once’ di Jakarta.

Linea Mayo (11) dan Ida Ayu Rasthiti Adnyani (17) adalah dua di antara 20 balerina muda dari ‘Indonesian Youth Ensemble’ yang akan tampil di pementasan balet ‘Once’, pada bulan Agustus 2016, di Jakarta. Pertunjukan ini adalah bagian dari tur grup Balet Australia Barat (WAB) yang digelar bekerja sama dengan yayasan ballet.id, sekaligus merupakan tur grup balet internasional pertama di Indonesia.

Kedua remaja ini terpilih setelah mengikuti audisi yang dilakukan pertengahan Juni lalu. Bersaing dengan 68 balerina lainnya, Mayo dan Thiti –begitu mereka akrab disapa –lolos seleksi setelah dinilai mampu mempelajari koreografi dengan cepat.

“Begitu tahu ada seleksi ini dari guru balet saya langsung daftar cepat-cepat, karena batas waktunya tidak lama. Jujur waktu ada audisi ini saya masih ada kelas lain, tapi begitu masuk kelas audisi makin deg-degan,” tutur Thiti yang menekuni balet di sekolah balet Sumber Cipta, Jakarta.

“Dan setelah selesai audisi saya justru merasa ‘kok masih kurang maksimal?’. Begitu baca hasilnya, lega bisa masuk tapi saya berjanji untuk tampil sebaik mungkin saat latihan dan pentas,” sambungnya.

“Aku juga sama kaya kakak, guru balet aku suruh aku cepet-cepet daftar audisi karena  terbatas pesertanya,” ujar Mayo yang belajar balet sejak kelas 3 SD.

“Waktu audisi, agak susah koreografinya tapi lama-lama saya bisa ngikutin. Pastinya deg-degan juga,” sambung gadis yang berhasil menyabet gelar juara 2 ‘Dance Prix Indonesia’ 2015 ini.

Dalam ‘Indonesian Youth Ensemble’, Mayo akan menari di kelompok junior sementara Thiti akan tampil bersama kelompok senior.

Ballet Once
From kiri ke kanan: Meutia Chaerani (ballet.id), Linea Mayo, Ibu Cicilia (Sekolah Balet Cicilia), Ida Ayu Rashthiti.

ABC; Nurina Savitri

Mereka, bersama dengan rekan satu tim, akan mementaskan dua koreografi baru yang diciptakan oleh Deborah Robertson dari WAB.

Menurut penuturan keduanya, balet adalah panggilan hati yang telah mereka sadari semenjak usia kanak-kanak.

“Dari kecil saya memang sudah ingin balet. Bahkan umur 3 tahun saya sudah bisa bilang mau tari ‘bale’, dipikir orang tua saya itu tari bali, ternyata waktu dicoba kaki saya ‘pointing’ lalu guru saya bilang ‘oh ini salah kelas seharusnya ikut balet’,” cerita Thiti kepada Australia Plus ketika ditemui selepas jumpa pers pementasan ‘Once’ di Jakarta (18/7).

Lain lagi cerita Mayo, balerina termuda ‘Indonesian Youth Ensemble’ yang juga satu-satunya penari balet di sekolahnya, SDN Tomang 01.

“Saya lupa pastinya usia berapa mulai suka balet tapi saya suka balet karena kalau lihat balerina menari seperti dihipnotis rasanya,” aku Linea Mayo sambil tersenyum.

Bagi keduanya, berlatih bersama untuk pentas internasional dan menampikan karya koreografer Australia adalah kesempatan yang langka.

“Ada bedanya gaya balet yang kita pelajari di sini sama yang ada di luar negeri. Kalau yang di luar agak sulit sedikit, di sini agak disederhanakan sedikit supaya kita bisa ngikutin. Jadi ada pengalaman baru,” ungkap Mayo.

“Kalau kataku paling susah itu waktu gerakan berputar satu kaki,” imbuhnya.

Thiti-pun menambahkan, “Jadi gerakan itu kita muter satu kaki tapi badannya harus benar-benar lurus supaya bisa muter, kakinya harus on point harus double harus triple kakinya pokoknya khusus deh jadi kaya bener-bener menantang banget.”

Meski belum mantap untuk berprofesi sebagai balerina di masa mendatang, kedua gadis muda ini bertekad untuk terus mendalami balet secara serius.

“Saya berharap untuk bisa dapat beasiswa ke luar negeri untuk belajar balet, tapi tetap ingin terus sekolah biar pintar juga,” ujar Linea Mayo kepada Australia Plus.

“Sama seperti Mayo, ke depannya saya masih ingin menekuni balet walau masih agak ragu apa nanti berprofesi balerina, tapi saya juga ingin dapat beasiswa belajar balet,” sahut Thiti menutup percakapan.

Diterbitkan dan diperbarui: 22:30 WIB 19/07/2016 oleh Nurina Savitri.