ABC

Bahasa Apa Yang Semakin Berkurang Penggunanya di Australia?

Di tahun 2006, bahasa Italia adalah bahasa yang paling banyak digunakan di Australia, selain Inggris, namun 10 tahun kemudian posisisnya menurun menjadikan Italia menjadi bahasa kelima yang paling banyak digunakan.

  • Bahasa Italia adalah bahasa kelima paling populer di Australia
  • Generasi baru migran Italia kebanyakan menggunakan bahasa Inggris
  • Para pakar mengatakan penting bahwa angkatan kerja Australia tetap multi bahasa dan multi budaya

Contohnya adalah Sam Giancola, salah seorang keturunan Italia di Australia.

Dia suka pasta, lasagna atau pizza, namun dia tidak bisa berbahasa Italia.

Giancola adalah sebagian dari keluarga Italia di Australia yang hanya menggunakan bahasa Inggris sehari-hari di rumah.

Ini adalah contoh semakin menurunnya pengguna bahasa Italia di Australia, negeri yang memiliki 25 juta penduduk tersebut.

Sensus yang dilakukan oleh lembaga konsultasi kependudukan .id menunjukkan bahwa merkea yang menggunakan bahasa Italia di rumah turun dari 353.200 di tahun 2001 menjadi 271.600 di tahun 2016, penurunan terbesar diantara pengguna bahasa yang ada di Australia.

Bahasa kedua yang menghilang adalah bahasa Yunani, pengggunanya menurun sebanyak 25.900 menjadi 237.600 di periode yang sama, disusul bahasa Kroasia yang sekarang digunakan oleh 56.900, turun sebanyak 12.900 pengguna.

Menurut para pakar, sebagian besar jumlah migran asal Italia yang pindah ke Australia setelah Perang Dunia 2 sekarang sudah meninggal dan generasi berikutnya sebagian besar menggunakan bahasa Inggris di rumah.

Juga terjadi penurunan tajam migrasi dari Eropa setelah perang dunia, dengan kebebasan bergerak di Uni Eropa membuat mereka yang ingin pindah ke Australia mungkin mencari alternatif lain di Eropa.

A table of languages that have experienced the biggest drop in popularity.
Data sensus menunjukkan bahwa mereka yang menggunakan bahasa Italia di Australia turun dari 353,200 di tahun 2001 menjadi 271,600 di tahun 2016.

ABC News: Jarrod Fankhauser

Menurunnya pengguna bahasa Yunani di Australia juga karena alasan yang sama, hanya saja penurunannya tidak setajam bahasa Italia, karena masih adanya sekolah-sekolah yang mengajarkan bahasa Latin.

"Perpindahan penduduk biasanya berasal dari daerah-daerah yang mengalami perang atau mengalami kesuilitan ekonomi dengan orang berpindah untuk mencari kehidupan lebih baik." kata pakar kependudukan Glenn Capuano dari .id.

“Dan itulah yang terjadi dengan migran asal Italia dan Yunani di tahun 1940-an dan 1950-an dan kita melihat migran dari Vietnam dengan alasan yang sama di tahun 1970-an, dan belakangan lebih banyak migran berketrampilan dan sebagian besar dari Asia, China dan India.”

Dari mana asal migran Australia sekarang ini?

Mandarin adalah bahasa yang paling banyak digunakan di Australia setelah Inggris, disusul dengan Arab
Mandarin adalah bahasa yang paling banyak digunakan di Australia setelah Inggris, disusul dengan Arab.

Reuters: Jason Reed

Meski penutur bahasa Italia menurun, namun jumlah warga Australia yang berbicara bahasa kedua selain Inggris meningkat dari 15,1 persen di tahun 2001 menjadi 20,8 persen di tahun 2016, karena meningkatnya jumlah migran dari berbagai negara lain.

Menurut data yang tersedia dari Departemen Dalam Negeri, Asia sekarang menjadi sumber terbesar migran permanen Australia, dengan kedatangan di tahun keuangan 2016-2017, 56 persen diantaranya berasal dari Asia.

Dan Mandari menjadi bahasa paling banyak digunakan dengan 597 ribu pengguna, disusul Arab 321.700 dan bahasa Kanton dengan pengguna 281 ribu.

Alice Chik, dosen senior di Departemen Studi Pendidikan di Macquarie University, Sydney mengatakan bahwa berubahnya kebijakan migran keluarga menjadi migran yang berketrampilan d bawah pemerintahan PM John Howard menjadi sebab banyaknya migran dari Asia belakangan ini.

“Kalau kita bicara mengenai migran baru dari Asia, mereka tidak datang dari kawasan pedesaan.” katanya.

“Mereka berasal dari kota besar, dan pindah ke kota besar lainnya, dan Australia adalah negeri yang beruntung karena banyak diantara para migran ini sudah mendapat pelatihan dan pendidikan internasional.”

“Ketika mereka datang sebagai migran trampil, kita mendapat manfaat dari usaah pemerintah negara lain yang telah mengeluarkan sumber daya untuk melatih para tenaga trampil tersebut.”

Di Australia juga muncul pengguna bahasa-bahasa baru seperti Nepal yang tumbuh dari 2500 di tahun 2001 menjadi 62 ribu di tahun 2016.
Juga ada bahasa-bahasa yang tidak banyak dikenal sebelumnya di Australia seperti Punjab, Malayalam, dan Gujarat, penggunannya semakin meningkat di sini.

Sam Giancola, far right, his wife and two children at a lake with mountains in the background.
Sam Giancola (paling kanan), dan keluarganya suka pasta dan lasagna namun mereka tidak menggunakan bahasa Italia di rumah.

Supplied

‘Tidak ada dorongan untuk mempertahankan bahasa ibu’

A poster with the words "Australia the land of tomorrow" and images of a man riding a horse on farmland.
Poster promosi di tahun 1948 menjanjikan Australia sebagai 'tanah masa depan".

National Archives of Australia: Joe Greenberg

Menurut situs Migration Heritage Centre negara bagian New South Wales, lebih dari dua juta migran datang ke Australia antara tahun 1945-1965 ketika pemerintah Australia melancarkan ‘promosi internasional untuk mendorong migrasi ke Australia.’

Sebuah poster yang dibuat di tahun 1948 mempromosikan Australia sebagai ‘tanah masa depan” dan menggambarkan negeri ini sebagai cerah dan wilayah pedesaan yang luas.

Tertarik dengan kemungkinan hidup lebih baik, kakek nenek Sam Giancola meninggalkan kehidupan mereka yang ‘sulit’ di Abruzzo, Italia dan migrasi ke Austtralia di tahun 1950-an dan 1960-an setelah mendengar adanya kesempatan pindah dari mereka yang sudah menetap di sini.

“Dan di masa itu, mereka tidak punya uang untuk bisa kembali lagi ke Italia, dan mereka ke sini untuk mendapatkan hidup yang lebih baik.” kata Giancola.

Walau orang tua Giancola berbicara dalam bahasa Italia kepada kakek dan neneknya, Nino dan Teresa, Sam Giancola kakak berada hanya menggunakan bahasa Inggris di rumah, ketika kakak perempuan tertuanya mengalami kesulitan menggunakan dua bahasa di sekolah.

"Kebanyakan warga asal Italia sudah senang bahwa mereka ada di sini dan menerima apa yang bisa ditawarkan Austalia bagi mereka." kata operator mesin berusia 44 tahun tersebut.

A black and white picture of Nino and Teresa's wedding in Melbourne in 1970.
Kekek nenek Sam Giancola, Nino dan Teresa yang menikah di Melbourne di tahun 1970.

Supplied: Sam Giancola

“Tidak ada dorongan di negeri ini bagi orang tua saya untuk tetap mempertahankan budaya dan bahasa ibu.”

Sam Giancola juga mengaku sedikit menyesal bahwa dia tidak mendapatkan pelajaran bahasa Italia untuk bisa lancar berbicara, dengan menambahkan ‘adalah hal yang bagus untuk bisa berbicara bahasa lain.”

Lihat artikel selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini