Bahasa Aborijin di Australia Berasal Dari Satu Rumpun
Setelah selama beberapa dekade memicu perdebatan, para peneliti Australia mengatakan mereka akhirnya berhasil membuktikan sebuah teori bahwa semua Bahasa-bahasa yang dituturkan oleh warga Aborijin bersumber dari satu bahasa yang sama.
Para ahli dari Western Sydney University dan University of Newcastle telah menghabiskan waktu selama tiga tahun untuk menyelidiki asal-usul bahasa masyarakat pribumi di Australia – Aborijin.
Temuan mereka dari penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal linguistik historis, Diachronica.
Pakar linguistik dari Universitas Sydney Barat, Robert Mailhammer mengatakan ada sekitar 250 bahasa pribumi Australia yang dituturkan pada saat pemukiman warga Eropa.
“Pertanyaan yang kami ajukan adalah apakah semua bahasa itu berasal dari sumber yang sama,” katanya.
“Tim kami menjadi peneliti pertama yang mampu mengungkapkan hal itu berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan.”
Bahasa ibu Australia
Para pakar bahasa ini telah lama berteori bahwa Bahasa-bahasa yang dituturkan warga Aborijin Australia itu semua berasal dari satu bahasa nenek moyang, yang dijuluki Proto-Australia.
Para peneliti mempelajari Bahasa-bahasa warga Aborijin di seluruh Australia, dan menemukan bunyi dari kata-kata dalam bahasa itu menunjukkan perbedaan dan kesamaan pengulangan yang sistematis.
Tim peneliti mengatakan temuan ini menunjukkan Bahasa Proto-Australia kemungkinan diucapkan sekitar 12.000 tahun yang lalu, dan ini menunjukan bahasa-bahasa yang direkam pada hari ini tidak diucapkan oleh penduduk awal Australia.
“Kami menduga bahasa proto Australia menyebar dari daerah-daerah di utara [Australia] dan kemudian ke seluruh Australia, baik dalam satu gelombang besar atau dua gelombang kecil di seluruh benua Australia,” kata Dr Mailhammer.
“Pertanyaan yang menarik bagi kami adalah mengapa bahasa yang satu ini menyebar dan mengapa itu menggantikan semua bahasa lain yang ada di sana?”
‘Bisakah kita melakukannya lagi?’
Penelitian ini disambut baik oleh para ahli lain di bidang linguistik, termasuk Dr. Ray Kelly dari University of Newcastle.
Dr Kelly adalah penutur bahasa Dunghutti dari wilayah Macleay Valley di utara NSW, dan mengatakan bahasa pribumi telah lama dilihat terisolasi.
“Penelitian ini menepis persepsi bahwa bahasa kami berbeda, mereka tidak berkomunikasi satu sama lain dan bahasa-bahasa itu tidak memiliki hubungan,” katanya.
“Ini merupakan gagasan berbeda yang menunjukkan sesuatu yang sangat berbeda.”
Dr Kelly mengatakan penelitian ini mungkin dapat membantu bahasa Pribumi bertahan hidup di dunia modern, seiring dengan generasi-generasi baru secara teoritis dapat meminjam beberapa kata dari bahasa nenek moyang mereka dari dialek daerah-daerah tetangga mereka.
“Penelitian ini mengatakan kepada warga pribumi Aborijin, jika kita benar-benar berasal dari satu bahasa keluarga, maka kita berada dalam posisi yang baik karena kita memiliki bahasa tetangga yang memiliki kata yang lebih baik untuk digunakan,” katanya.
“Bisakah kita saling belajar dan saling meminjam satu sama lain yang mungkin telah kita lakukan secara alami selama ribuan tahun terakhir. Bisakah kita melakukannya lagi?
“Sebagai orang pribumi, kita harus terlibat dalam analisis mendalam itu.”
Proyek penelitian yang dilakukan oleh Dewan Riset Australia ini sudah rampung, dimana para peneliti menggunakan temuan-temuan mereka untuk menyusun sebuah buku yang merinci bunyi dan struktur dari bahasa Proto-Australia.