ABC

Bahan Penyaring Air dari Merkuri Diproduksi Massal di Adelaide

Produk bersenyawa polimer yang bisa menyaring merkuri dari kandungan air akan segera mulai diproduksi secara massal di Adelaide.

Produk ini ditemukan peneliti Flinders University pada bulan Oktober 2015, ketika mereka mencoba membuat polimer dari limbah industri dan kulit jeruk.

Ahli kimia sintetis, Justin Chalker mengatakan kepada program ABC Radio Adelaide, polimer yang terbuat dari sulfur dan kandungan limonene, ditemukan dapat menyerap merkuri.

Merkuri adalah produk beracun dari produksi bahan bakar fosil dan pembakaran, penambangan emas, ada juga yang berbentuk fungisida, kata Dr. Chalker.

Diproduksi secara lokal

Limbah sulfur (kiri) dan dijadikan polymer (kanan) dengan ditambah zat limonene
Limbah sulfur (kiri) dan dijadikan polymer (kanan) dengan ditambah zat limonene

Foto: Flinders University

Dr Chalker mengatakan setelah melakukan uji lapangan secara luas, dengan 40 mitra yang berbeda, sebuah perusahaan akan memproduksi produk dari polimer tersebut.

“Tujuan kami adalah menjadikannya komersil dengan manufaktur di Adelaide sini.”

Perusahaan akan memulainya di sektor batubara, minyak dan gas.

“[Kami berencana] menggunakan sebagian dari dana tersebut untuk mensubsidi pembersihan di negara-negara berkembang, atau dimana dana tidak tersedia,” kata Dr. Chalker.

Bagaimana filter bekerja

Polimer berubah warna menjadi lebih gelap karena menyerap merkuri.
Polimer berubah warna menjadi lebih gelap karena menyerap merkuri.

Foto: Flinders University

Ia mengatakan polimer tersebut dapat digunakan sebagai penyerap untuk membersihkan tumpahan atau bagian dari sistem penyaringan untuk memurnikan air.

Warna gel akan menjadi gelap saat menyerap merkuri, berubah menjadi hitam, saat butuh diganti.

“Sampel kecil harus dijual dalam beberapa minggu,” kata Dr. Chalker.

“Tujuan kami selama dua tahun depan adalah membuatnya dalam skala yang lebih besar, membuatnya ratusan dan ribuan kilogram.”