ABC

Bahan Kimia di Plastik Pengaruhi Kelahiran Prematur

Penelitian terbaru mengaitkan kelahiran prematur dengan sebuah bahan kimia yang luas digunakan dalam barang plastik sehari-hari. Hal ini kiranya akan mendorong para wanita hamil untuk menghindari bahan kimia yang dikenal sebagai phthalate.

Professor Sarah Robertson dari University of Adelaide mengatakan, studi itu mulai menjawab pertanyaan tentang apa di lingkungan kita yang mungkin ikut menyebabkan maraknya kelahiran prematur dan khususnya mengapa hal itu umum terjadi di negara-negara maju.

Studi itu menganalisa air seni dari wanita hamil untuk mencari bahan kimia yang dikenal sebagai phthalate, yang digunakan untuk membuat plastik menjadi fleksibel.

Bahan kimia ini begitu umum sehingga sebuah kelompok konsumen Australia melukiskannya sebagai tidak mungkin dihindari.

Prof Sarah Robertson mengatakan, kemungkinan kelahiran prematur bertambah lima kali lipat jika air seni wanita itu mengandung bahan kimia tersebut pada tingkat tinggi. 

Ini bukan pertama-kalinya suatu resiko kesehatan dikaitkan dengan phthalate.

Pemerintah Australia melarang sejumlah mainan anak-anak yang mengandung phthalate tingkat tinggi.

Namun demikian Prof Robertson mengatakan, wanita hamil tidak perlu panik.

Ia mengatakan, wanita hamil disarankan untuk makan banyak makanan segar dan menghindari makanan yang diproses atau kalengan. Jadi misalnya, mereka bisa membeli makanan segar yang tidak dibungkus plastik dan tidak dikemas atau dilapis plastik.

Selain itu disarankan untuk mengurangi penggunaan kosmetik dan body lotion yang memakai phthalate dalam pembuatannya.

Profesor Michael Permezel, Ketua Royal Australian and New Zealand College of Obstetricians, mengingatkan, sudah banyak riset tentang phthalate selama bertahun-tahun. Ini adalah satu dari segelintir studi yang menunjukkan dampaknya. Wanita hamil dan anggota komunitas lainnya tidak perlu takut atau panik, karena jika memang ada dampaknya, itu kecil sekali.

Studi itu diterbitkan di Paediatrics Journal of the American Medical Association.