Keamanan dan keselamatan penghuni bangunan dan rumah tinggal di Australia terancam karena maraknya penggunaan material bangunan import yang tidak memenuhi standar mutu. Pemimpin industri bangunan di Australia mendesak pemerintah menangani masalah ini segera.
"Peredaran produk yang tidak memenuhi persyaratan ini telah mencapai titik kritis karena saat ini telah membanjiri Australia,” kata Tracey Gramlick, Asosiasi Produsen Jendela Australia (AWA).
Kemarin, Senat memutuskan untuk melakukan penyelidikan atas dugaan peredaran produk-produk bangunan yang tidak memenuhi persyaratan menyusul tekanan yang terus menerus disuarakan industri konstruksi Australia.
Senator Independen, Nick Xenophon, yang ikut mendorong penyelidikan ini mengatakan kehidupan warga Australia terancam karena keberadaan bahan bangunan bermutu rendah ini.
"Rezim peraturan terkait bahan bangunan impor ini sepertinya cacat atau memang tidak berjalan dan ini bukan hanya tentang pekerjaan warga Australia yang beresiko, tapi ini juga tentang kehidupan warga Australia yang terancam akibat produk berisiko ini."
Survey industri bangunan yang dilakukan oleh Kelompok Industri Developer Australia (Ai Group) mendapati satu dari 10 perusahaan bangunan di Australia mengeluhkan temuan tidak memenuhi syaratnya produk bangunan dalam sektor industri mereka.
Direktur Ai Group, Innes Willox mengatakan sejak hasil survey itu dirilis 18 bulan yang lalu, situasinya tidak berubah banyak.
"Tidak banyak yang dilakukan dalam hal perubahan peraturan atau perubahan lisensi dan itu sangat mengkhawatirkan," katanya.
Ketika kebakaran melalap bangunan Lacrosse di Melbourne hanya dalam hitungan menit, didapati kalau seluruh bangunan itu ditutup oleh materi bangunan impor dari China yang tidak memenuhi persyaratan bangunan di Australia.
Komisi Persaingan Usaha dan Konsumen Australia (ACCC) tengah mengkoordinasilan penarikan produk kabel listrik impor cacat yang telah beredar luas sejak tahun 2010 dan 2013.
Kabel yang tidak memenuhi persyaratan ini diyakini digunakan lebih dari 40.000 rumah tangga dan berpotensi memicu korsleting listrik dan kebakaran karena pembungkus plastiknya rapuh.
Para pemimpin industri bangunan mengatakan sementara bisnis Australia membayar premi untuk memastikan produk mereka memenuhi kode, produsen asing sering tidak mengikuti rezim pengujian yang diperlukan untuk membuktikan produk mereka telah memenuhi standar keamanan dan keandalan Australia.
Namun demikian produk-produk semacam ini sangat mudah diimport dan dijual.
"Tidak ada yang mau bertanggung jawab untuk mengawasi aturan pemenuhan persyaratan bahan bangunan impor ini di Australia. Kami hanya bertanggung jawab mengawasi industri bangunan saja," Kata Gramlick.
Selain itu pelaku usaha konstruksi juga mempertanyakan masalah kredibilitas sertifikasi produk bahan bangunan impor.
Gramlick mengatakan dirinya menemukan ratusan laporan ujicoba sertifikasi yang dipalsukan dan puluhan sertifikasi palsu di industri produsen jendela.
Bulan depan, Menteri industri dari semua negara bagian dan federal Australia akan menggelar pertemuan guna membahas masalah ini.