ABC

Bagaimana Mengurusi Warga Indonesia yang Meninggal di Australia

Kematian akan terjadi pada manusia sebagai hal yang alami. Dengan semakin banyak warga Indonesia yang tinggal di luar negeri termasuk di Australia, bagaimana tata-cara pengurusan kematian bila mereka hendak dimakamkan di luar negeri atau dimakamkan di Indonesia? Inilah beberapa informasi yang dikumpulkan oleh ABC Australia Plus mengenai apa yang terjadi di Melbourne.

Pengurusan bagi warga Muslim

Di negara bagian Victoria, terdapat kelompok warga Muslim Indonesia bernama Indonesia Muslim Community of Victoria (IMCV), dan sejak tahun 2011, membentuk divisi bernama Al Jannah untuk membantu warga muslim Indonesia yang meninggal di sini.

Mulyoto Pangestu, dosen di Universitas Monash sekarang adalah salah seorang pengurus Al Jannah.

“Saat ini Al Jannah belum berfungsi penuh sebagai Funeral Director (FD) karena belum memiliki peralatan sendiri. Jadi kami sekarang menjadi relawan untuk membantu menyelenggarakan perawatan jenazah dan menjadi penghubung antara keluarga dengan funeral director baik yang muslim maupun funeral director umum,” kata Mulyoto kepada Sastra Wijaya dari ABC Australia Plus Indonesia.

Funeral Diretor adalah bisnis yang umum ada di berbagai kota di Australia yang berfungsi khusus mengatur pemakaman bila ada warga yang meninggal.

Menurut Mulyoto, alasan pembentukan Al Jannah adalah untuk membantu warga muslim Indonesia yang wafat dan perlu penanganan.

“Ada warga yang misalnya sudah memiliki kontrak dengan FD umum. Nah di sini peran Al Jannah adalah untuk membantu menyelenggarakan perawatan jenazah, mulai dari memandikan, mengkafani lalu menshalatkan,” katanya lagi.

“Lalu kami juga melakukan proses transportasi jenazah seperti pengambilan dari rumah sakit, atau rumah jompo atau tempat lain sampai pemakaman, juga proses penyimpanan jenazah dilakukan oleh funeral director (FD).”

Menurut Mulyoto, Al Jannah sudah bekerjasama dengan beberapa funeral director muslim yang berlokasi di berbagai masjid di Melbourne seperti di Lysterfield, Preston dan Doncaster dan juga dengan FD umum, seperti Le Pine, Bethel, Bell dan yang lainnya.

Bagaimana prosedurnya bila ada warga yang meninggal?

"Umumnya, jika ada yang meninggal maka keluarga bisa menghubungi IMCV/Al Jannah, dan nanti IMCV/Al Jannah akan menghubungkan dengan FD Muslim yang ada di Melbourne. Dari situ maka proses akan berjalan," tambah dosen Universitas Monash tersebut.

Dia melanjutkan, proses pemilihan Funeral Director biasanya berdasarkan lokasi tempat tinggal keluarga dan keluarga juga mendapat pilihan lokasi pemakaman.

“Jika keluarga sudah memiliki kontrak dengan FD umum, maka Al Jannah akan membantu menyediakan perlengkapan perawatan jenazah sekaligus melaksanakan perawatan jenazah,” kata Mulyoto.

Apakah ada kemungkinan bahwa seorang warga muslim asal Indonesia yang meninggal tanpa diketahui oleh warga lainnya?

Menurut Mulyoto, bila hal tersebut terjadi, maka biasanya pihak rumah sakit akan menghubungi Islamic Council Victoria.

“Namun sampai saat ini hal semacam itu, orang Muslim meninggal tidak dikenal dan tanpa keluarga belum pernah terjadi. Sebab umumnya ada teman atau kenalan yang bisa dihubungi,” ujar Mulyoto.

Bagaimana dengan biaya pemakaman?

Menurut dia, biaya pemakaman sudah harus dilakukan sebelum proses pemakaman dan biayanya bervariasi.

“Bila keluarga dalam keadaan belum siap, maka IMCV bisa menalangi dan nanti bisa dikembalikan jika kondisi sudah memungkinkan,” tuturnya.

Menurutnya banyak juga keluarga yang sudah menyiapkan semuanya sehingga pembayaran dilakukan sebelum dilakukan prosesi pemakaman.

Mengenai biaya pemakaman, Mulyoto Pangestu mengatakan biaya tergantung pada lokasi pemakaman.

"Sebagai gambaran, harga tanah makam (grave) sekitar $ 4000 (Rp 40 juta), lalu masih ada biaya administrasi dan biaya penggalian serta penutupan makam yang besarnya bervariasi tergantung pada kapan dan hari apa proses pemakaman dilakukan, serta kedalaman makam itu."

“Biaya lainnya adalah pengurusan yang dilakukan oleh Funeral Director. Untuk FD Muslim berkisar antara $2000-2500 (Rp 20-25 juta) karena semuanya dikerjakan oleh volunteer. Sedangkan di FD umum biaya pengurusan bisa sekitar $5-10 ribu,” kata Mulyoto Pangestu.

Funeral Director di Australia biasa mengurusi mereka yang meninggal sampai ke pemakaman
Funeral Director di Australia biasa mengurusi mereka yang meninggal sampai ke pemakaman.

Foto: Nika Suwarsih

Pengurusan oleh KJRI Melbourne

Pihak lain yang bisa membantu mengurusi bila ada warga yang meninggal adalah perwakilan Indonesia di luar negeri, seperti misalnya KJRI di Melbourne.

“KJRI membantu dan memfasilitasi pihak keluarga sesuai dengan aturan hukum setempat serta memastikan proses pengurusan jenazah dapat terlaksana dengan baik,” kata Umbara Setiawan, staf KJRI Melbourne kepada Sastra Wijaya dari ABC.

Menurut Umbara, dalam rangka perlindungan WNI di luar negeri, KJRI membantu pihak-pihak terkait dalam proses pengurusan jenazah bila ada warga Indonesia yang meninggal.

“Jadi dalam hal ini, apakah jenazah diurus ataupun tidak oleh kelompok masyarakat, KJRI akan tetap hadir dalam proses tersebut,” katanya.

Bagaimana dengan mengurusi jenazah yang hendak dikembalikan ke Indonesia?

Menurut Umbara Setiawan, setelah dokumen-dokumen terkait dikeluarkan institusi setempat misalnya surat keterangan Rumah Sakit, surat keterangan Coroners, Death Certificate, Surat Pembalseman, maka KJRI akan mengeluarkan Surat Keterangan Kematian sebagai pengantar mengirimkan jenazah ke Indonesia.

“Sedangkan jenazah setelah keluar dari Rumah Sakit atau Coroners dibawa ke Funeral House untuk dibalsem dan bagi yang beragama Islam (dimandikan, dikafani dan dishalatkan). Setelah itu jenazah dimasukkan ke dalam peti mati dan dikirimkan ke perusahaan kargo untuk diterbangkan ke Indonesia,” katanya lagi.

Berdasarkan pengalaman, menurut Umbara Setiawan, biaya pengurusan jenazah sejak dikeluarkan dari Rumah Sakit/Coroners sampai kembali ke Indonesia berkisar $8.000 – 10.000 (Rp 80-Rp 100 juta).

Bagi warga Kristen dan Katolik asal Indonesia

Sementara itu di negara bagian Victoria, ada dua perkumpulan yang mewadahi warga Katolik dan Kristen.

Warga Katolik tergabung dalam Keluarga Katolik Indonesia (KKI) sementara warga Kristen yang tersebar dalam berbagai denominasi gereja dipersatukan dalam lembaga bernama Badan Kerja Sama Umat Kristiani Indonesia (BKS).

Sebagai negara dengan mayoritas beragama Kristen seperti Australia, banyak Funeral Director yang tersedia untuk mengurusi warga yang meninggal, dan biasanya mereka menjadi rujukan pertama bagi warga Kristen Indonesia di sini.

Gereja Katolik Indonesia atau Kristen, menurut Matheus Huang, Ketua KKI lebih banyak terlibat dalam kegiatan upacara keagamaan sebelum jenazah dimakamkan, atau dikremasikan, sesuai dengan permintaan.

“Warga Katolik Indonesia di Melbourne, terbagi dalam beberapa wilayah di sini, dan biasanya kalau ada kabar kematian, informasinya akan menyebar dari wilayah lingkungan,” kata Matheus Huang kepada Sastra Wijaya.

Misa requiem bagi penghormatan terakhir bagi warga yang meninggal tersebut kemudian bisa diatur apakah akan dilakukan di gereja Katolik Indonesia, atau di gereja lokal tempat jemaat tersebut biasanya datang, atau juga di kapel yang dimiliki oleh Funeral Director.