ABC

Bagaimana Cara Menghadapi ‘Bajingan’ di Tempat Kerja?

Tukang perintah, pengirim email singkat, tukang pembuat drama: ada banyak jenis ‘bajingan’ di tempat kerja sebanyak bintang di langit. Jadi apa cara terbaik untuk berurusan dengan mereka tanpa kehilangan kewarasan Anda? Apa yang para ahli katakan?.

Untuk satu alasan dan sebab lainnya, sebagian besar dari kita mengalami kesulitan bekerja pada tahap tertentu di kehidupan kita.

Ini mempengaruhi kinerja orang, hubungan kerja dan suasana hati serta kesejahteraan seluruh organisasi.

Gretchen Spreitzer, Penulis

Meski demikian, menurut Gretchen Spreitzer, salah satu penulis ‘Destructive De-energizing Relationships: How Thriving Buffers their Effect on Performance’ (Hubungan yang destruktif dan melelahkan: bagaimana mengatasi hambatan dampak mereka pada pekerjaan), ini tak lantas membuat kita turut menjadi ‘bajingan’.

‘Jika seseorang kasar atau sesekali kelewat batas karena mereka berada dalam situasi di mana mereka tak mendapatkan tidur malam yang baik atau sesuatu yang drastis telah terjadi dalam kehidupan pribadi mereka, kita tak akan mempertimbangkan orang itu sebagai bajingan di tempat kerja,’ katanya.

“Ini ketika ada pola dalam perilaku dari waktu ke waktu sehingga seseorang bisa dianggap brengsek,” sambungnya.

Gangguan Tempat Kerja
Menurut Gretchen Spreitzer, bajingan di tempat kerja bisa memengaruhi kesejahteraan seluruh organisasi.

Getty Images

Sementara pengejek dan penganiaya relatif mudah untuk diidentifikasi, dan banyak tempat kerja telah memiliki kebijakan tentang masalah ini selama beberapa dekade, Gretchen mengatakan, ‘bajingan’ lainnya bisa lebih sulit untuk dideteksi.

“Misalnya, mereka mungkin sering tak melibatkan anggota staf tertentu saat rapat. Ketika perilaku itu muncul, kita sering tak yakin bagaimana untuk bereaksi,” jelasnya.

Tetapi perilaku semacam ini menjengkelkan belaka atau apakah ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas?.

"Mereka adalah orang-orang yang menguras energi kita. Ketika itu terjadi, kita tak selalu ingin mengulangi interaksi itu," sebut Gretchen Spreitzer.

Ia memberi contoh primadona kantor. Mereka seringkali brilian di beberapa dimensi pekerjaan mereka dan sebagai akibatnya sering diberikan banyak kelonggaran atas perilaku buruk mereka.

‘Imbalannya adalah negatif. Mereka memengaruhi semua orang di sekitar mereka dan orang lain tampak kurang baik sebagai hasilnya. Efek ini berlipat ganda berulang kali -ini memengaruhi kinerja orang-orang, hubungan kerja dan suasana hati dan kesejahteraan seluruh organisasi,” terangnya.

Ia lantas menuturkan, “Karena mereka tak bisa bekerja sama, kita mulai menghindari berinteraksi dengan orang-orang seperti itu, dan mulai berkolaborasi dengan orang lain yang mungkin kurang efektif tapi lebih mudah untuk diajak bekerja sama.”

Menurut Ken Lloyd, penulis ‘Office Idiots: What to Do When Your Workplace is a Jerkplace’ (apa yang harus dilakukan ketika tempat kerja anda adalah tempat bajingan), email bisa menjadi wadah untuk perilaku brengsek.

“Bajingan email bisa lebih sulit untuk ditangani ketimbang bajingan biasa. Jika Anda melihat ketegangan meningkat di email berantai, bicaralah tatap muka dengan orang itu atau setidaknya, telepon untuk menyelesaikan masalah," jelas Ken Lloyd.

Malahan, Ken menganjurkan menantang perilaku bajingan: “Cobalah untuk memahami motivasi si brengsek dan mencari cara untuk menyelesaikan pekerjaan sementara menjauh dari masalah-masalahnya.”

Tapi bagaimana bila ternyata bos Anda yang brengsek?.

“Mereka mungkin tak memiliki keterampilan sosial, tetapi masuk ke posisi kekuasaan. Empati dan peduli terhadap orang lain kemudian mundur dan mereka diizinkan untuk memerintah sesuka mereka,” sebut Gretchen.

"Itu sebabnya organisasi perlu adanya evaluasi 360 derajat yang menciptakan tempat aman bagi staf untuk bisa memberikan umpan balik. Di situlah kita perlu manajemen sumber daya manusia yang kuat,” tambah Gretchen Spreitzer.

Ia menerangkan, “Mereka perlu melatih dan menasehati orang-orang dalam kekuasaan ini yang tak memperlakukan orang lain dengan baik. Sistem perlu membuat mekanisme untuk tak mengizinkan perilaku semacam itu untuk berkembang di lingkungan pengawas dan bos.”

Tentu saja, kata Ken Lloyd, selalu tepat untuk memeriksa perilaku kita sendiri: “Jika Anda bertindak seperti bajingan, periksa hati anda dan bertobatlah.”

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterjemahkan: 18:05 WIB 21/07/2016 oleh Nurina Savitri.