Badan Amal Banjir Permintaan Bingkisan Natal
Dua pekan menjelang natal, lembaga amal di seluruh Ibukota Australia, Canberra, melaporkan lonjakan permintaan bantuan makanan dan bingkisan natal.
Lonjakan permintaan bantuan antara lain dilaporkan pengelola di lembaga amal UnitingCare Kippax. Direktur lembaga amal itu, Gordon Ramsay mengatakan setiap tahun jumlah orang yang meminta bantuan menjelang natal terus bertambah.
"Sepertinya tahun ini jumlahnya naik 15% dibanding tahun lalu, yang juga sudah mengalami lonjakan 40% dari tahun sebelumnya, dan tahun sebelumnya permintaan bantuan juga meningkat 30%,” katanya.
"Jumlah orang yang mengalami kesulitan sangat memprihatinkan,” kata Ramsay.
Pengelola lembaga amal Saint Vincent de Paul's Canberra dan Presiden Goulburn Frank Brassil juga mengeluhkan kondisi serupa. Mereka juga mengaku menerima lonjakan permintaan.
"Sepertinya ini akan menjadi Desember yang sibuk,” katanya.
"Tidak hanya permintaan bingkisan natal yang meningkat, tapi kami juga terus menerus menerima permintaan bantuan dari warga yang kesulitan membayar tagihan listriknya,” paparnya lagi.
"Dan lonjakan permintaan bantuan juga banyak berasal dari pekerja asing dan pencari suaka di komunitas Canberra yang sering mengalami situasi sulit.”
'Menambah tekanan'
Dewan Layanan Sosial ACT (ACTCOSS) mengatakan riset menunjukan 1 dari 13 orang di Canberra mengalami kesulitan keuangan dan tidak memiliki uang senilai $2,000 yang diperlukan dalam keadaan darurat. Tambahan biaya perayaan natal membuat banyak keluarga makin kesulitan.
Direktur ACTCOSS, Susan Helyar menyalahkan pasar perumahan meletakkan menyalahkan pada pasar perumahan yang telah meningkatkan situasi sulit di Canberra.
"Perumahan begitu tidak terjangkau di Canberra, orang mempertaruhkan sebagian besar pendapatan mereka untuk anggaran perumahan, karenanya tidak tersisa cukup uang untuk hal-hal lain," katanya.
Tahun ini lembaga amal Shadow of Commonwealth’s axe menyayangkan banyaknya pemutusan hubungan kerja yang turut memperparah masalah.
"Banyaknya PHK di Canberra memicu penurunan pendapatan warga dan hal itu membuat orang semakin berhati-hati untuk memberikan sumbangan,” kata Helyar.
Karena alasan serupa UnitingCare Kippax juga memprihatinkan apakah donasi yang mereka dapatkan bisa mencukupi lonjakan permintaan yang ditujukan pada lembaganya.
Pendeta Ramsay mengatakan mereka telah menerima donasi makanan yang cukup banyak dan punya banyak bingkisan natal untuk sekitar 2000 orang, tapi mereka kekurangan mainan.
"Kami khawatir bagaimana kami mampu membantu orang dengan kado natal, jika warga membeli kado natal, kami berharap mereka bersedia menyumbangkan kado natal untuk anak dan remaja kepada lembaga amal kami,” katanya berharap.