Babi di Australia Disemprot Gas Karbon Dioksida Sebelum Disembelih
Industri pemotongan babi di Australia menjadi sorotan setelah program televisi ABC memperlihatkan proses babi melewati gas karbon dioksida untuk dilumpuhkan sebelum dipotong.
Penggunaan gas sebelum penyembelihan hewan, atau istilahnya 'gas stunning', tidak melanggar hukum di banyak negara yang menerapkannya, termasuk di Amerika Serikat dan Eropa.
Rekaman video yang diambil para aktivis hewan, yang juga belum pernah diungkapkan ke publik sebelumnya, menunjukkan proses yang dipraktikkan di rumah pemotongan hewan di Australia, di mana babi-babi terlihat berontak meronta-ronta dan menjerit ketika diturunkan ke kerangkeng yang disemprot gas karbon dioksida.
Partai Hijau sekarang menyerukan kepada pemerintah federal dan pemerintah negara bagian untuk memberlakukan aturan yang mengharuskan pemasangan kamera CCTV di rumah pemotongan hewan dan berusaha mencari cara memotong hewan yang lebih "manusiawi."
Senator Partai Hijau, Mehreen Faruqi, mengatakan pemerintah perlu segera memberi tanggapan atas tayangan ABC tersebut.
"
"Selama bertahun-tahun, industri mengecoh konsumen untuk percaya bahwa penggunaan gas adalah cara manusiawi untuk membunuh babi karena hewan itu tidak merasa sakit dan akan tertidur," katanya.
"
"Sedih sekali melihat rekaman tersebut dan lebih menyedihkan lagi pelaku industri sudah mengetahui hal ini selama bertahun-tahun, tapi tidak melakukan apa pun."
"Tidak bisa diterima jika para aktivis yang malah harus mempertaruhkan keselamatan diri mereka untuk mengungkap sesuatu yang seharusnya disampaikan terbuka ke masyarakat.
"Pemerintah federal dan negara bagian harus meminta pemasangan kamera CCTV di rumah pemotongan hewan dan mengubah aturan yang membuat perusahaan malah jadi tidak transparan."
Menteri Pertanian Australia Murray Watt mengakui tayangan yang ditunjukkan program ABC 7.30 "memang menyedihkan."
"Itulah mengapa kami memenuhi janji pemilu untuk mengurangi ekspor ternak hidup, membangun strategi kesejahteraan hewan baru dan membuat jabatan baru, yakni Inspektur Jenderal bagi Kesejahteraan Hewan," katanya.
Akan 'bekerja dengan pemerintah'
Australian Pork Limited, sebuah badan yang mewakili produsen ternak babi di seluruh Australia menolak permintaan wawancara ABC, namun menawarkan diri untuk mengkaji rekaman tersebut.
CEO Margo Andrae mengatakan kepada program ABC lainnya jika ia akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelidiki rekaman tersebut.
"Kami ingin melihat rekaman yang utuh dan akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengetahui apa yang terjadi, melakukan penyelidikan, juga yang penting memahami, mengapa para aktivis ini bukan saja membuat kepanikan tapi juga membahayakan diri mereka sendiri dan melanggar biosekuritas," katanya.
Ketika ditanya apakah rekaman itu menunjukkan cara pemotongan hewan yang baik, Margo mengatakan dia harus melihat rekaman keseluruhan untuk melihat konteks permasalahan yang ada.
"Penggunaan gas CO2 adalah metode pilihan, atau salah satu metode pilihan, karena mengurangi penderitaan hewan di masa akhir hidup mereka, jadi kami harus mengerti apa yang terjadi dengan rekaman tersebut, hal yang belum bisa kami lakukan," katanya.
"
"Kenyataan bahwa industri menggunakan gas CO2, telah didukung oleh sains, kami juga sudah menghabiskan jutaan dolar untuk memastikan kami melakukan yang terbaik bagi hewan di ujung hidup mereka."
"
Pihak regulator juga mengkaji rekaman
Menteri Pertanian Victoria, Gayle Tierney, mengatakan regulator masalah perdagingan di negara bagiannya, PrimeSafe, sekarang sedang mengkaji rekaman yang ditayangkan ABC.
"Fasilitas di Victoria secara teratur diperiksa untuk memastikan semua aturan ditaati," katanya.
Partai Keadilan untuk Hewan menyerukan kepada pemerintah negara bagian Victoria untuk mendukung penyelidikan mengenai semua aspek kesejahteraan ternak babi.
Georgie Purcell mengatakan bpenyelidikan parlemen mengenai bagaimana industri memperlakukan ternak babi sudah selayaknya dilakukan.
"
"Bila pemerintah tidak bisa memberikan jawaban kepada binatang, paling tidak bisa memberikan jawaban kepada konsumen," katanya.
"
Artikel ini diproduks oleh Sastra Wijaya dari ABC News.