ABC

Awal Tahun 2016 Terumbu Karang di Dunia akan alami Pemutihan Massal

Ilmuwan memprediksikan awal tahun depan akan terjadi pemutihan massal terumbu karang di dunia dan akan merusak sekitar 38 persen terumbu karang di dunia.

Pemutihan adalah fenimena alam yang membuat terumbu karang memutih atau memudar warnanya karena suhu air laut yang terus menerus meningkat di atas rata-rata.
Pemutihan adalah fenimena alam yang membuat terumbu karang memutih atau memudar warnanya karena suhu air laut yang terus menerus meningkat di atas rata-rata.

 

Riset yang dilakukan oleh Otoritas Atmosfir Lautan Nasional AS (National Ocean Atmospheric Administration) dan Universitas Queensland memperkirakan pemutihan massal terumbu karang dunia ini akan menjadi yang terparah yang pernah tercatat dan disebabkan karena suhu laut yang meningkat dengan cepat.
 
Pemutihan ini merupakan fenomena yang membuat terumbu karang berubah warna menjadi putih atau warna-warna mereka memudar dengan sendirinya.
 
Penyebab dari fenomena ini adalah terus menghangatnya suhu laut diatas rata-rata.
 
Direktur Global Change Institute, Professor Ove Hoegh-Guldberg mengatakan dampak dari pemutihan ini akan sangat signifikan pada Great Barrier Reef.
 
"Jika kondisi ini terus memburuk, situs Great Barrier Reef akan rusak dengan terus menyebarnya pemutihan terumbu laut dan kemudian bisa mati yang merupakan dampak paling umum dari meningkatnya suhu laut,’ kata Professor Hoegh-Guldberg.
 
Pemutihan massal terumbu karang di dunia terjadi pada 1998, ketika itu sekitar 16 persen terumbu karang laut di dunia terdampak.
 
Dan lebih dari 10 persen dari terumbu karang di Great Barrier Reef Queensland mati.
 
Great Barrier Reef semakin berkurang ketika pada 2010 lalu sejumlah badai membuat dingin suhu di pesisir.
 
Doktor di Global Change Institute, Tyrone Ridgway mengatakan fenomena pemutihan terumbu karang pada tahun 2016 mendatang berpotensi lebih buruk
mengingat situasi suhu laut saat ini jauh lebih buruk dari yang terjadi pada tahun 1998.
 
"Pemutihan terumbu karang tidak selalu berarti terumbu karang itu akan mati,” katanya.
 
“Jika kondisi ini cepat berlaly maka setelah fenomena pemutihan ini berlalu maka terumbu karang disana masih punya kesempatan untuk pulih, tapi jika suhu ini terus berlangsung hingga musim panas, kami tidak tahu sampai dimana kerusakan yang akan terjadi,”
 
Menteri Lingkungan Queensland, Steven Miles mengatakan pemerintah Queensland dapat membantu untuk mengurangi dampak dari pemutihan ini.
 
"Tindakan yang kita ambil merupakan bagian dari rencana kelangsungan jangka panjang Greta Barrier Reef untuk memperbaiki ketahanan terumbu karang
disana dari event pemanasan suhu laut semacam ini,” katanya.
 
"Namun sayangnya jika dunia tidak turut melakukan apa yang kita perlukan untuk membatasi pemanasan global maka fenomena pemutihan ini akan semakin
parah,” katanya.