ABC

Awal 2014, Harga Rumah di Melbourne Melonjak

Kenaikan harga rumah di Melbourne tercatat paling tinggi di Australia di bulan pertama tahun 2014. Ini ditunjukkan oleh data indeks nilai rumah Hedonic Home Value Index yang dibuat oleh perusahaan analis RP Data-Rismark.

Data tersebut menunjukkan bahwa harga rumah di kota-kota besar naik sebesar 1,2 persen pada bulan Januari 2014. Selama 12 bulan terakhir, kenaikannya sebesar 9,8 persen.

Kenaikan terbesar pada musim dingin dan musim semi -yang berlangsung sekitar Juni hingga November tiap tahunnya, kebanyakan terjadi di Sydney. Namun, tahun 2014 lain lagi ceritanya.

Harga rumah di Melbourne melonjak sebesar 3,2 persen bulan Januari lalu, jauh di atas kenaikan 0,8 persen di Sydney. Namun, pertumbuhan di Sydney selama 2013, yaitu 13,4 persen, masih melebihi kenaikan 11,9 persen di Melbourne.

Selain dua kota tersebut, satu-satunya kota yang mencatat pertumbuhan lebih dari 5 persen tahun lalu adalah Perth di Australia Barat, yaitu sebesar 6,9 persen. Namun, nilai rumah di sana merosot 1,1 persen bulan Januari 2014. 

Pertumbuhan di Brisbane, Adelaide dan Canberra cenderung tertahan pada tahun 2013 lalu – masing-masing pada 3,8 persen, 2,5 persen dan 2,7 persen.

Menurut direktur bidang riset RP Data, Tim Lawless, kondisi pasar yang tumbuh pesat di Sydney dan Melbourne akan memelan selama 2014, karena investor bidang properti akan melirik lokasi lain.

"Menurut saya para investor akan mulai mencari hasil yang lebih tinggi di Brisbane, di mana pasar masih dalam tahap yang lebih awal dalam siklus pertumbuhan," ucapnya.

Chief Executive Rismark, Ben Skilbeck, menyatakan bahwa Ia tak memperkirakan akan ada penurunan harga di Sydney maupun Melbourne, karena dua kota tersebut mengalami pertumbuhan populasi pesat, sentimen konsumen yang membaik, dan kecenderungan meminjam yang baik.

Namun, ia memperkirakan pasar Melbourne akan mengalami penurunan tingkat pertumbuhan yang lebih berat dibanding Sydney.