ABC

Autisme Disebabkan Kekurangan Vitamin D Selama Kehamilan

Apakah ini merupakan jawaban untuk mengurangi kemungkinan mengurangi insiden autisme dengan memberikan suplemen vitamin D kepada perempuan yang sedang hamil?

Ini adalah pandangan yang muncul dari sebuah penelitian besar yang dilakukan Queensland Brain Institute.

Sebuah analisa terhadap lebih dari 4 ribu sampel darah dari perempuan hamil dan anak-anak mereka menemukan bahwa mereka yang kekurangan vitamin D memiliki ‘nilai lebih tinggi’ dalam skala autisme dibandingkan mereka yang memiliki kadar vitamin D normal.

Peneliti utama laporan ini Professor John McGrath mengatakan penelitian itu menemujkan bahwa perempuan hamil yang memiliki kadar vitamin D rendah kemungkinan memiliki anak dengan sifat autis di usia enam tahun.

“Dengan mengkonsumsi folate selama hamil sudah mengurangi kemungkinan spina bifida, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi suplemen D selama kehamilan akan mengurangi kemungkinan autisme pada bayi yang dilahirkan.”

Professor McGrath mengatakan penelitian ini menunjukkan bahwa rendahnya vitamin D mengganggu perkembangan otak.

“Vitamin D adalah suplemen yang sangat aman, murah dan tersedia dimana-mana, dan mengurangi kemungkinan kita kekurangan vitamin D mudah dilakukan.” katanya.

“Mungkin kita bisa mencegah adanya gangguan mental serius seperti autisme dengan memastikan perempuan memiliki vitamin D optimal selama kehamilan.”

Dia mengatakan penemuan ini memiliki implikasi penting dari sisi kesehatan publik.

Penelitian ini mengkaji 4200 sampel darah dari perempuan hamil dan anak-anak mereka, yang sudah dipantau sebagai bagian dari penelitian Generation R” di Rotterdam, Belanda.

Para ilmuwan menemukan adanya hubungan antara rendahnya vitamin D dengan autisme paling kuat di usia hamil pertengahan, dan di saat kelahiran.

Vitamin D dapat diserap lewat kulit karena terkena sinar matahari, dan ditemukan juga dalam buah-buahan dan sayuran.

Autisme adalah kondisi perkembangan yang mempengaruhi antara lain bagaimana seseorang berhubungan dengan lingkungannya dan juga berinteraksi dengan orang lain.

Masalah utama yang biasanya terjadi adalah komunikasi sosial, interaksi sosial, dan perilaku dan minat yang repetitif dan terbatas.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan Professor McGrath menemukan adanya hubungan antara rendahnya vitamin D dalam darah bayi dengan kemungkinan mengalami skizofrenia.

Professor Andrew Whitehouse dari lembaga bernama Telethon Kids Institute mengatakan penelitian ini memberikan kemungkinan menarik, namun semua ini harus dilhat dalam konteks tertentu.

“Autisme berhubungan dengan belasan atau mungkin ratusan mekanisme berbeda yang menyebabkan terjadinya kondisi ini.” kata Whitehouse.

“Penelitian ini memberikan satu petunjuk mengenai kemungkinan penyebab, tetapi saya kira sebelum kita berpikir mengenai hal lain, termasuk bagaimana mengatasinya, saya ingin melihat penelitian ini dilakukan lebih banyak lagi.”

“Kita tahu bahwa faktor genetik memainkan peran penting dalam jalur perkembangan yang mengarah ke autisme.” katanya.

Diterjemahkan pukul 15:30 AEST 14/12/2016 oleh Sastra Wijaya. Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini