ABC

Australia Tidak Ubah Saran Bepergian ke Indonesia, Tetap Waspada Tinggi

Menyusul serangkaian serangan bom di Surabaya, pemerintah Australia tidak mengubah saran bepergian ke Indonesia. Tetapi statusnya masih ‘High Degree of Caution’ atau ‘Waspada Tingkat Tinggi’ bagi warganya yang hendak ke Indonesia.

Dari situs resmi milik pemerintah Australia, Smart Traveller, disebutkan warga Australia diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan susulan yang dikhawatirkan terjadi menjelang atau sepanjang bulan Ramadan.

“Saran bepergian tidak berubah. Waspada tingkat tinggi berlaku di Indonesia, termasuk Bali,” tulis situs tersebut.

Sementara untuk tujuan Sulawesi Tengah, Papua, dan Papua Barat, warga Australia diminta untuk mempertimbangkannya kembali jika memilih pergi ke kawasan-kawasan tersebut.

“Kita terus menerima informasi yang mengindikasi teroris yang mungkin berencana melakukan serangan di Indonesia,” kata pernyataan itu.

“Serangan dapat terjadi dimana saja, kapan saja. Pihak berwenang Indonesia terus menangkap teroris menyusul rencana-rencana teror.”

Peringatan tersebut dikeluarkan terutama bagi warga Australia yang hendak berkunjung ke tempat-tempat ibadah di saat-saat hari libur di Indonesia. Mereka juga diminta untuk menghindari demonstrasi dan unjuk rasa di jalanan.

Respon komunitas Muslim Australia terhadap bom Surabaya

Dewan Islam di negara bagian Victoria (Islamic Council of Victoria) menyampaikan pernyataan resmi terkait serangkaian ledakan bom di Surabaya.

“Kami menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Indonesia atas tindakan teror yang telah dilakukan kepada umat Kristen yang tidak bersalah,” tulisnya di halaman Facebook.

Menurut ICV, tindakan tersebut bertentangan nilai-nilai Islam dan semua tempat ibadah wajib dilindungi.

“Kami yakin Pemerintah Indonesia akan melakukan semua upaya untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan. Kami juga berhubungan dengan komunitas Indonesia di Melbourne dan memastikan mereka mendapat dukungan penuh dari kami.”

Sementara itu komunitas Muslim di Victoria, dibawah naungan Indonesian Muslim Community of Victoria (IMCV) mengeluarkan pernyataan kecaman atas serangan bom tersebut.

“Insiden-insiden, yang bertentangan dengan semua norma-norma manusia dan Islam. Ini didasarkan pada hukum-hukum Islam yang melarang segala bentuk serangan terhadap orang-orang tak berdosa,” tulis pernyataan yang ditulis Teguh Iskanto, Presiden IMCV.

Pernyataan tersebut mengutip salah satu ayat Quran yang menyebutkan siapa yang membunuh satu jiwa, sama seperti membunuh seluruh umat manusia.

“Penting untuk menangkap pelaku kejahatan ini sebenarnya, juga yang telah membantu dan bersekongkol dengan cara apa pun.”

“Kami berdoa untuk keadilan dan perdamaian secepatnya di Indonesia.”