ABC

Australia Teliti Kandungan Gizi dalam Makanan Anak Sekolah di Indonesia

Informasi mengenai kandungan gizi dalam makanan anak sekolah di Indonesia ternyata menjadi subjek menarik untuk diteliti. Inilah salah satu proyek penelitian yang disetujui oleh Australia-Indonesia Center yang berpusat di Melbourne.

Associate Professor Lesley Harbon dari University Sydney dan Dr Sisilia Halimi dari Universitas Indonesia akan melakukan penelitian dengan judul Studi Linguistik tentang Informasi Kandungan Gizi dalam Makanan Anak Sekolah di Indonesia .

Mereka adalah bagian dari lebih dari 80 Peneliti dari Australia dan Indonesia mendapatkan pendanaan dari Australia-­‐Indonesia Centre untuk melakukan penelitian bersama menjelajahi tantangan-­‐tantangan besar yang dihadapi kedua negara dalam bidang Energi, Pangan, Agrikultur, Kesehatan dan Infrastuktur.

Dalam rilis media yang diterima ABC Australia Plus Indonesia, Direktur Australia-­‐Indonesia Centre (AIC)  Profesor Paul Ramadge mengatakan berbagai proyek ini membuka kembali kesempatan bagi peneliti yang sudah melakukan kolaborasi sebelumnya untuk kembali bekerja sama, atau menjadi kesempatan pertama bagi peneliti di Australia dan Indonesia yang belum pernah bekerja dan sama sebelumnya.

“Keahlian yang ada di Indonesia Australia kini secara aktif mulai diakui di seluruh dunia, dan kami ikut mendukung berbagai keahlian tersebut melalui bidang-­‐bidang penelitian ini. Pihak-­‐pihak dari pemerintah dan bisnis juga ikut diajak berkonsultasi." kata Paul Ramadge.

Informasi mengenai kandungan gizi makanan anak sekolah akan diteliti. Flickr/Cc Bambang Surbaktyo

Sebanyak 86 peneliti berasal dari institusi-­‐institusi penelitian yang sudah terlibat dengan Australia-­‐ Indonesia Centre.

 “Kami bangga bisa bekerja bersama dengan rekan-­‐rekan kami di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan berbagai universitas di Indonesia yang telah mendukung proyek ini sejak awal,” kata Profesor Paul Ramadge.

Sementara itu, Direktur Penelitian AIC Richard Price mengatakan lembaganya memfokuskan diri pada penelitian di bidang infrastruktur, energi, pangan dan agrikultur, kesehatan dan kedokteran sebagai bidang-­‐bidang penelitian penting untuk kolaborasi.

“Mereka yang berhasil mendapat pendanaan telah menunjukkan bahwa peneliti yang memiliki semangat berkolaborasi bisa bekerja sama dalam cara-­‐cara baru yang akan menghasilkan hasil penelitian yang berguna untuk Australia dan Indonesia."

Kami berharap pendanaan ini akan memulai budaya penelitian yang semakin kuat antara kedua negara.”

Australia-­‐Indonesia Centre diresmikan oleh Perdana Menteri Australia Tony Abbott pada bulan Oktober2013 sebagai hasil konkrit dari pembicaraan beliau dengan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada kunjungan Perdana Menteri Abbot di Jakarta beberapa waktu lalu.

Berlokasi di Monash University di kota Melbourne, Australia, Australia-­‐Indonesia Centre memiliki tujuan untuk meningkatkan kolaborasi dalam bidang penelitian antara kedua negara, memperkuat hubungan bilateral dan memperbaiki pengetahuan masyarakat Australia mengenai Indonesia.

Beberapa contoh proyek yang didanai: Menuju Pengelolaan Air yang Berkelanjutan di Jakarta (Professor Rebekah Brown, Monash University, dan Professor Budi Setiawan, IPB). Studi Linguistik tentang Informasi Kandungan Gizi dalam Makanan Anak Sekolah di Indonesia (Associate Professor Lesley Harbon, University of Sydney, dan Dr Sisilia Halimi, Universitas Indonesia).

Mengatasi Hambatan Hukum dan Birokrasi Dalam Penggunaan Sumber Energi Bersih di Indonesia  dan Australia (Dr James Prest, ANU, dan Dr Muhamad Ramdan Andri Gunawan Wibisana, Universitas Indonesia) Radang Paru-­‐paru pada Anak dan Hubungannya Dengan Kekurangan vitaminD (Dr Margie Danchin, University of Melbourne, and Professor Yati Soenarto, Universitas Gadjah Mada), Desain Rumah Pasif untuk Kondisi Iklim Hangat (Dr Glenn Platt, CSIRO, and Dr Jatmika Adi Suryabrata, Universitas Gadjah Mada)

Daftar lengkap proyek-­‐proyek yang didanai  bisa  didapat di bawah ini atau dengan mengunjungi laman Australia–‐Indonesia Centre (http://australiaindonesiacentre.org/).