ABC

Australia Setujui Pelabuhan Batubara Dekat Great Barrier Reef

Pemerintah Australia menyetujui dibangunnya salah satu pelabuhan batubara terbesar di dunia dekat daerah wisata alam terkenal Great Barrier Reef, Queensland. Tindakan ini memicu kemarahan Partai Hijau dan pihak pencinta lingkungan.

Persetujuan ekspansi terminal batubara Abbot Point disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup Greg Hunt. Ekspansi tersebut tepatnya akan dilakukan di daerah Bowen, Queensland utara.

Menteri Hunt juga menyetujui proyek LNG milik Arrow Energy di Pulau Curtis, yang terletak di Queensland tengah, serta pemasangan pipa mengarah ke pulau tersebut.

Hunt mengatakan telah memberi nasihat pada Pemerintah Queensland mengenai rencana baru untuk melindungi masa depan Great Barrier Reef,  terumbu karang yang terkenal di dunia internasional.

Agar pelabuhan batubara bisa dibangun, harus diadakan pengerukan dan pembuangan tanah di dekat daerah terumbu karang.

Menurut Hunt, ia akan memberlakukan syarat ketat terkait lingkungan hidup untuk proyek ini.

“Niat saya adalah prioritas pertama seluruh proyek pengerukan besar di kawasan pantai Queensland tengah dan utara adalah untuk pembuangan garis pantai, dekat pantai, atau  reklamasi tanah,” jelasnya.

“Ini menyusul persetujuan saya dengan Otorita Pelabuhan Gladstone, yang menyatakan bahwa mereka tak akan membuang tanah sebanyak 12 juta meter kubik di dekat taman laut. Mereka akan menggunakan materi tersebut untuk mengisi lubang di daratan,” tambah Hunt.

Untuk Abbot Point, syarat terpenting adalah pengerukan apapun akan dibatasi sebanyak 1,3 juta meter kubik sedimen dalam satu tahun.

Hunt menyatakan angka tersebut merupakan penurunan dari 38 juta meter kubik yang disampaikan oleh pemerintahan sebelumnya. Selain itu pengerukan dan relokasi hanya boleh dilakukan antara 1 Maret hingga 30 Juni, yaitu masa yang dianggap terbaik oleh ilmuwan bidang lingkungan hidup. Selain itu, syarat lain adalah perbaikan kualitas air.

Sementara itu, Partai Hijau mengungkapkan ketidaksukaan mereka terhadap persetujuan ekspansi ini.

“Pemerintahan Abbott mengorbankan iklim dan Great Barrier Reef demi perusahaan tambang asing, dengan menyetujui pelabuhan batubara terbesar dan kilang gas metana batubara lain di sana,” ujar senator Partai Hijau asal Queensland, Larissa Waters.

“Batubara yang akan ditambang dari Galilee Basin dan diekspor melalui Abbot Point tiap tahun akan menghasilkan lebih banyak emisi CO2 dalam satu tahun dibanding yang total yang diproduksi Denmark dan Portugal,” tambahnya.

Persetujuan terhadap Abbot Point mengandung syarat air di dekat lokasi tersebut mengandung sedimen yang lebih sedikit dibanding saat ini. Namun, menurut Wendy Tubman dari Dewan Pelestarian Alam Queensland Utara, itu tak mungkin, karena akan ada penambahan tanah dari pengerukan dan juga pasir.

Sementara itu, instruktur selam Tony Fontes saat ini bersiap menghadapi penurunan jumlah turis.

Namun, ketua Dewan Sumberdaya Queensland, Michael Roche, memuji Hunt karena menggunakan bukti ilmiah untuk melawan argument aktivis lingkungan.

“Pelabuhan-pelabuhan dagang di dekat Great Barrier Reef melayani ekspor komoditi yang bernilai 40 miliar dollar setahun untuk ekonomi Australia,” jelasnya.

Selain itu, Jeff Seeney, wakil menteri utama Queensland, juga memuji keputusan Hunt.