ABC

Australia Sepakati Jual Uranium ke India

Australia dilaporkan sudah menyepakati kerjasama bagi pengiriman uranium ke India.

Kedua negara sudah merundingkan apa yang disebut "pengamanan" bahan berbahaya ini  sejak tahun 2012, ketika pemerintahan pimpinan Perdana Menteri Julia Gillard mencabut larangan sebelumnya untuk menjual uranium ke India/

Keputusan terbaru ini adalah keputusan kontroversial karena India belum menandatangani Traktat Non-Proliferasi Nuklir.

Menurut keterangan yang diperoleh ABC, perjanjian sekarang sudah disepakati, dimana pejabat India berhasil mengyakinkan pemerintah Australia bahwa uranium ini tidak akan digunakan sebagai senjata nuklir.

Perdana Menteri Australia Tony Abbott akan mengunjungi India awal bulan depan guna menandatangani perjanjian.

Australia memiliki hampir sepertiga cadangan uranium dunia.

Sumber-sumber yang dihubungi ABC mengatakan bahwa perundingan  berlangsung relatif cepat, dibandingkan perundingan yang dilakukan India dengan negara lain soal ini.

India pertama kalinya melakukan uji coba senjata nuklir di tahun 1974, dan sekarang diperkirakan memiliki 100 senjata nuklir.

Negara tersebut juga memiiliki program sipil yang penting, dengan 20 stasiun pembangkit listrik tenaga nuklir memasok sekitar 4 persen kebutuhan listrik negara tersebut.

India dan negara tetangganya, Pakistan yang juga memiliki senjata nuklir sudah lama bersengketa mengenai daerah Kashmir.

Namun perdana menteri kedua negara baru-baru ini menyampaikan niat mereka untuk memulai kerjasama baru.

Pakistan dilaporkan sedang berbicara dengan pemerintah China guna mendapatkan tiga pembangkit listri besar bertenaga nuklir.