ABC

Australia Selidiki Pemotongan Sapi yang Dianggap Melanggar Aturan di Medan

Tindak kekejaman dalam proses pemotongan hewan di Indonesia terhadap ternak dari Australia kembali menjadi pemberitaan di Australia.

Hal ini sekarang sedang diselidiki oleh Departemen Pertanian, setelah munculnya rekaman bahwa empat ekor sapi yang diperkirakan berasal dari Northern Territory diseret dengan tali, dan dipotong tanpa dimatikejutkan dengan listrik terlebih dahulu

Pemotongan tersebut terjadi di Hari Raya Kurban Idul Adha yang dilakukan di sebuah parkiran di dekat sebuah masjid di Medan Sumatera Utara.

Lembaga Animals Australia telah mengirim nota laporan kepada Departemen Pertanian Australia mengenai pelanggaran cara pemotongan hewan yang benar, tertanggal 13 Agustus 2019.

Sejak adanya pelarangan impor ternak hidup di tahun 2011, mereka yang terlibat dalam industri pengiriman ternak ke luar negeri harus mengikuti petunjuk yang disebut sebagai Sistem Jaminan Pasokan Eskpor (ESCAS) sehingga mulai dari peternak asal sampai ke tempat pemotongan semua pihak mematuhi petunjuk yang ada dalam tata cara pemotongan hewan.

Perusahaan yang berada di Perth (Australia Barat) yang melakukan ekspor ternak tersebut, International Livestock Exports (ILE) telah menghentikan sementara pengiriman ke fasilitas pemotongan hewan di Indonesia, sampai penyelidikan oleh Departemen Pertanian selesai.

ILE mengatakan dalam sebuah pernyataan ‘orang yang bertangung jawab atas tindakan tidak benar terhadap hewan tersebut telah diberhentikan.”

ILE mengatakan mengetahui insiden tersebut tanggal 14 Agustus, dan mengirim laporan sementara tanggal 28 Agustus dan akan mengeluarkan laporan akhir tanggal 13 September.

“Kami sangat prihatin bahwa ternak asal Australia kembali menjadi sasaran pemotongan kejam yang tertangkap basah di Indonesia, dan satu-satunya alasan mengapa diketahui umum karena adanya tindakan yang dilakukan LSM.” kata Animals Australia.

“ESCAS dibuat untuk mencegah tindakan seperti ini.”

"Fakta bahwa ini masih tejradi menunjukkan masalah dengan ekspor ternak dan tidak mungkin melakukan pengawasan mengenai bagaimana ternak itu diperlakukan."

Ketika dihubungi oleh ABC, Departemen Pertanian Australia mengatakan mereka tidak memberikan komentar mengenai penyelidikan yang sedang berlangsung.

Lihat berita selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini