ABC

Australia Selidiki Dugaan Pelanggaran Skema Ekspor Ternak

Departemen Pertanian Australia menggelar penyelidikan terhadap perusahaan eksportir ternak menyusul terungkapnya gambar penyiksaan ternak di Gaza, Palestina.

Bulan lalu (11/2013) Lembaga Eksportir Ternak Australia mengajukan laporan kepada Departemen Pertanian terkait gambar penyiksaan ternak di Gaza, dimana seorang pria menembak kaki seekor sapi dengan senapan serbu.

Gambar lainnya menunjukan sapi dikejar kejar di jalanan, diikat, dipukuli dan ditusuk serta diseret dengan truk.

Ketua Eksekutif Lembaga Eksportir Ternak, Alison Penfold, mengungkapkan kalau gambar gambar itu mengerikan dan para industri eksportir sedang mencari cara untuk menghentikan ternak yang diekspor dari Australia tidak berakhir serupa.

"Memang, salah satu masalah yang kami curigai dan sedang terjadi adalah karena akses ke ternak Australia begitu dibatasi, itu mendorong orang orang untuk menemukan cara supaya menghindari sistem (ekspor),” jelas Penfold.

Juru Bicara Oposisi pertanian Joel Fitzgibbon mengatakan dia terus mendukung perdagangan ekspor ternak hidup.

Menurutnya perusahaan perusahaan itu sedang diselidiki atas pelanggaran ESCAS dan dipaksa untuk menunjukkan alasan mengapa seharusnya izin ekspor mereka tidak ditunda.

ESCAS adalah skema jaminan rantai pasokan buat eksportir untuk mengetahui jejak hewan dari Australia ke rumah potong.

"Ini merupakan sektor penting bagi perekonomian Australia dan semua orang bergantung pada hal itu. Saya hanya tidak berpikir kita bisa duduk kembali dan memungkinkan kepercayaan publik akan dirusak oleh kecerobohannya tersebut," kata Fitzgibbon .

Menunda penyelesaian penyelidikan dari Departemen Pertanian merupakan kesulitan tersendiri, sementara Penfold mengatakan apakah eksportir terlibat lisensinya ditangguhkan.

"Tapi industri sangat menyadari atas keluhan dari kemungkinan pelanggaran ESCAS sebagai akibat dari kelalaian dari rantai pasokan yang telah disetujui, serta kita sebagai sebuah industri sedang berpikir apa lagi yang bisa kita lakukan untuk memperkuat mekanisme penelusuran dan kontrol dalam rantai pasokan (ternak),” tutupnya.