ABC

Australia Selatan batalkan rencana ijin penjualan miras di supermarket

Pemerintah Australia Selatan membatalkan rencana ijin penjualan botol anggur secara bebas di supermarket.

Rencana kebijakan ini diusulkan pemerintah negara bagian pada awal tahun lalu dan langsung menuai kontroversi dikalangan pengelola hotel, supermarket dan toko penjual minuman.

Pemerintah Australia Barat mengatakan hasil berdasarkan konsultasi yang dilakukan selama beberapa bulan terakhir dengan kedua pihak industri maupun  publik akhirnya diputuskan rencana penerapan aturan itu dibatalkan.

Jaksa Agung SA, John Rau  mengatakan dirinya sekarang menerima argumen dari pemilik toko-toko minuman botol  independen dan industri anggur lokal pihaknya akan dirugikan oleh aturan ijin penjualan minuman alkohol baru tersebut.

Rau mengatakan mayoritas alkohol di Australia Selatan dijual oleh hotel atau outlet milik supermarket besar seperti Coles atau Woolworths. Karenanya melanjutkan rencana kebijakan itu sama artinya memperkuat dominasi pasar oleh retail besar.

"Tidak mungkin kita bisa menyiapkan kesempatan pasar pada supermarket yang hanya akan menguntungkan pemilik kebun-kebun anggur atau produsen anggur besar di Australia Selatan  saja," katanya.

"Kita juga harus mencegah kesempatan pasar itu dikuasai oleh produsen anggur besar, korporasi besar,” katanya menambahkan.

Direktur Swalayan Drakes, Roger Drake, mengatakan keputusan itu akan  berdampak sebaliknya.

Drake yang  menginginkan botol anggur di Australia Selatan dijual di toko-toko makanan itu mengatakan penerapan rencana aturan tersebut hanya akan memungkinkan Woolworths dan Coles menyerap lebih banyak dari pasar ritel minuman keras.

"Saya rasa  mereka saat ini menguasai 58 persen pasar minuman anggur.  Dengan Aturan baru itu mereka akan dengan mudah mendongkrak pasarnya hingga 70 persen.  Karenanya kita harus menghentikan dominasi pasar oleh Coles dan Woolworths  yang sangat kami khawatirkan," katanya.

Tokoh industri lainya menyambut baik keputusan pembatalan aturan tersebut, termasuk diantaranya Wendy Bevan dari Koalisi Retail Minuman Keras.

"Aturan itu hanya akan merugikan pengusaha anggur Australia Selatan dan akan toko-toko kelontong kecil independen juga akan bangkrut, "katanya.
Rencana kebijakan kontroversial ini memberikan ijin penjualan minuman beralkohol baru kepada supermarket yang memiliki luas lantai lebih dari 400 meter persegi.

Naskah rencana aturan ini diterbitkan awal tahun lalu dan telah mendapat respon serta masukan dari sekitar 60 individu dan kelompok industri selama  masa konsultasi.

Berbagai kelompok menolak keras usulan ini, termasuk Asosiasi Hotel dan toko minuman alkohol independen Australia.

Usulan kebijakan ini didukung oleh pemilik supermarket tapi dikritik oleh oposisi dan lembaga Ceduna di kawasan Pantai Barat karena khawatir aturan penjualan miras secara bebas di supermarket akan memicu kekerasan terkait alkohol di kawasan tersebut.

Pemimpin oposisi Steven Marshall menyebut pembatalan itu sebagai keputusan yang tepat.