ABC

Australia Selatan Akan Terapkan Sistem Penentuan Dosis Kemoterapi Berbasis IT

Pemerintah Australia Selatan berencana memperkenalkan sistem komputer yang dapat mengurangi risiko kesalahan manusia dalam meresepkan obat kanker, menyusul kasus kemoterapi yang kurang dosis di dua rumah sakit utama di Adelaide.

Pemerintah negara bagian Australia Selatan berharap sistem penentuan resep obat kanker berbasis IT di seluruh wilayahnya akan mencegah terulangnya kesalahan pengobatan kanker dengan dosis yang kurang pada tahun 2014 dan 2015.

Christopher McRae, 67 tahun, Anne Pinxteren, 76 tahun, Bronte Ormond Higham, 68 tahun, dan Carol Bairnsfather, 70 tahun, meninggal setelah mereka menjalani kemoterapi dengan dosis obat yang kurang dari semestinya di Royal Adelaide Hospital dan Flinders Medical Center.

Selama periode enam bulan, pasien di dua rumah sakit diberi satu dosis obat kemoterapi Cytarabine sehari, padahal seharusnya mereka diberi dua.

Menteri Kesehatan Stephen Wade mengatakan Sistem Peresepan Perusahaan Kemoterapi pernah dijanjikan oleh Partai Buruh pada tahun 2010 tetapi tidak pernah dilaksanakan.

“Apa yang kami lihat melalui kasus kekurangan dosis kemoterapi adalah bahwa sistem peresepan perusahaan kemoterapi akan mengurangi risiko kesalahan,” kata Wade.

“Salah satu elemen yang menarik dari proyek ini adalah proyek ini akan menjadi milik negara.

“Jadi ada banyak sistem TI kami tidak tersedia untuk pasien di Australia Selatan – dan inti dari sistem peresepan obat kanker berbasis IT ini adalah tidak peduli ke mana pun orang Australia Selatan pergi, apakah mereka sedang bepergian atau apakah mereka adalah penduduk di luar daerah metropolitan, mereka berhak atas perawatan kanker terbaik.

"Sistem peresepan dan sistem informasi untuk kanker adalah bagian penting untuk meningkatkan keselamatan pasien dan memastikan bahwa kami menyediakan akses ke pengobatan yang tepat di seluruh negara bagian."

Cegah ‘human error’

Profesor John Gibson, kepala Institute Kanker Darah di Rumah Sakit Prince Alfred di Sydney mengatakan pada pemeriksaan tahun lalu diketahui penting untuk memberikan obat Cytarabine dengan dosis dua kali untuk mempertahankan levelnya dalam tubuh pasien dan mencegah obat itu larut dalam proses metabolisme.

Dia mengatakan dia tidak terlalu mengetahui proses pengobatan yang terjadi di dua rumah sakit Adelaide, tetapi di tempat kerjanya di Sydney ada sistem pengawasan untuk memastikan tidak ada kesalahan.

Sementara itu Menteri Kesehatan Australia Selatan Stephen Wade mengatakan sistem baru akan lebih aman dan akan memungkinkan kemoterapi untuk diberikan kepada pasien secara jarak jauh.

“Kami punya 21 lokasi pengobatan di kota dan dan daerah di Australia Selatan, dan dengan sistem IT seperti ini kami dapat meningkatkan tingkat dukungan terutama untuk pasien kanker di daerah, tetapi juga untuk pasien di daerah metropolitan,” katanya.

Simak berita selengkapnya dalam Bahasa Inggris disini.