ABC

Australia Pertimbangkan Sanksi Baru Terhadap Rusia

Perdana Menteri Australia, Tony Abbott tiba di Belanda untuk mengucapkan terima kasih kepada PM Belanda, Mark Rutte, untuk kepemimpinannya, menyusul jatuhnya pesawat pesawat MH17.

Tony Abbott mendarat di Rotterdam Senin (11/8/2014), dengan mengatakan ia ingin menyampaikan rasa belasungkawa kepada rakyat Belanda yang mengalami "penderitaan luar biasa" akibat kekejaman musibah MH17.

Dia juga berterima kasih kepada Perdana Menteri Belanda, demikian juga kepada personil militer dan polisi Belanda dan Australia yang telah membantu mencari tulang-belulang serta barang-barang milik korban musibah.

"Ini adalah misi pahit. Sedih karena Belanda kehilangan 200 warga dalam aksi kekejaman tersebut, dan, saya kira, secara profesional menggembirakan, karena jelas personil Australia telah melakukan tugas luar biasa," kata Abbott kepada ABC.

Ahli forensik Belanda telah mengidentifikasi 65 korban dari penerbangan MH17.

Abbott mengatakan misi pencarian ditunda, tetapi dapat diteruskan jika pertempuran mereda.

"Seperti kami dapati sekitar seminggu lalu, risikonya semakin besar serta hasilnya semakin sedikit dan itulah sebabnya kami memutuskan untuk menangguhkan operasi," katanya.

Abbott menambahkan, "Kami masih punya tugas panjang untuk mengidentifikasi korban yang berlangsung di sini di Belanda."

PM Abbott terus meningkatkan tekanannya terhadap Rusia dengan mengatakan bahwa Australia siap untuk menerapkan tekanan lebih lanjut pada negara yang memberikan dukungannya kepada kaum separatis Ukraina, yang dipersalahkan telah menembak jatuh pesawat MH17.

"Bukan gertakan," kata Abbott, sewaktu menegaskan bahwa penjualan uranium Australia kini akan dipertimbangkan.

"Kami secara pasti akan mencari sanksi lebih keras, saya pikir dunia juga sedang mencari sanksi lebih keras," katanya. "Kami pasti akan mengantisipasi sanksi lebih keras terhadap Rusia dalam beberapa minggu ke depan."

Abbott kemudian akan terbang ke London setelah 24 jam berada di Belanda.