ABC

Australia Perlu Ubah Sampah Pertanian Menjadi Sumber Listrik

Menurut organisasi bioenergi internasional, Australia dinilai jauh tertinggal dibanding negara-negara lain jika itu menyangkut pengubahan sampah pertanian menjadi sumber listrik dan panas.

Di negara lain, semakin banyak petani yang mengubah jerami menjadi produk lain, ketimbang hanya membakarnya di pekarangan.

Andrew Lang adalah petani asal negara bagian Victoria dan anggota Dewan Asosiasi Bioenergi Dunia.

listrik di pertanian

Petani asal negara bagian Victoria mengajak sesame rekannya untuk mengubah jerami di lahan mereka menjadi produk lain ketimbang hanya membakarnya di pekarangan. (Foto: CIMMYT/Flikr CC-BY-NC-SA)

 

Ia mengatakan, Australia harus belajar banyak dari negara lain termasuk belajar bioenergi yang mereka produksi.

“Swedia sangat menarik karena mereka mendapat 50% energi dari sumber-sumber daur ulang. Itu termasuk bahan bakar transportasi dan juga listrik,” ungkap Andrew.

Ia menuturkan, kota-kota di Swedia yang seukuruan Horsham dan Hamilton di negara bagian Victoria, yang memiliki populasi sebanyak 10.000-15.000 jiwa, juga memiliki biomassa dan sumber energi lain yang menghasilkan panas dan listrik.

“Itu adalah sampah kota yang telah dipilih, semuanya, mulai dari popok bayi yang kotor jadi lembaran atau botol plastik. Tapi seringkali, itu akan menjadi sejenis residu kayu yang berasal dari industri kehutanan lokal mereka,” kemukanya.

Andrew mengutarakan, para petani dapat mengubah jerami ke etanol dan menggunakannya sebagai sumber panas serta listrik.

“Untuk beberapa waktu, mereka telah mengubah jerami menjadi listrik dan panas, dimulai di Denmark dan kini mereka melakukannya di Inggris dan Spanyol serta di beberapa negara lain di dunia,” urainya.