ABC

Australia Perlu Tingkatkan Investasi di Sektor Infrastruktur

Sebuah laporan ekonomi terbaru memperingatkan Australia harus meningkatkan belanja infrastruktur dan mengatasi pengangguran kaum muda seiring dengan mulai surutnya booming di sektor pertambangan di negara itu.

Asosiasi Pemerintah Daerah Australia dalam laporan terbaru mereka tingkat daerah yang diproduksi oleh Ekonomi Nasional, meneliti bagaimana nasib wilayah metropolitan berhubungan dengan ledakan pertambangan antara tahun 2007 dan 2013.
 
Laporan ini mencatat booming di sektor pertambangan Australia telah mempengaruhi kegiatan konstruksi di banyak kota metropolitan, khususnya Perth, sementara Melbourne dan Adelaide –dalam laporan itu disebut sebagai kota yang paling terburuk terkena dampak kerugian dari meningkatnya industri pertambangan. Kedua kota ini hanya secara bertahap merespon  investasi infrastruktur.

Laporan ini juga menyimpulkan kalau Australia secara keseluruhan memiliki kekurangan serius dalam permodalan saham infrastruktur dan ada ruang bagi pemerintah untuk menaikkan tingkat investasi, terutama di sektor  transportasi dan komunikasi.
 
Laporan ini mengusulkan pemerintah meningkatkan jumlah investasi di sektor infrastruktur sebesar $346.000.000.000 selama 12 tahun ke depan.

"Peluang investasi yang paling menjanjikan di Australia saat ini, dinilai dari sudut pandang jangka panjang pandang, terletak tidak di sektor swasta tapi publik," kata laporan itu.

Dalam perbandingan internasional, laporan tersebut menemukan investasi modal swasta Australia di kota-kota besar terus berkurang sementara investasi publik jumlahnya sama dengan rasio PDB terendah keempat dalam daftar Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) pada tahun 2008, yakni hanya sebesar 39 persen.

Laporan ini juga merekomendasikan agar investasi difokuskan di kota-kota besar di New South Wales dan Victoria dan kota-kota lain yang nilai defisitnya menghalangi pertumbuhan ekonomi.

TIndakan nyata mengatasi pengangguran kaum muda

Laporan ini juga mendorong dilakukannya tindakan nyata untuk mengatasi pengangguran di kalangan generasi muda, mengingat bagi hasil bagi generasi muda cukup merata, dengan tingkat pelepasan generasi muda dengan pendidikan dan pekerjaan yang cukup signifikan.

"Daerah-daerah dengan kinerja terburuk memiliki fasilitas pendidikan yang relatif miskin dengan akses terhadap pendidikan tinggi yang buruk yang dikombinasikan dengan kalangan pebisnis di wilayah tersebut yang enggan memberikan pekerjaan bagi pekerja kelompok pemula atau entry level," kata laporan itu.