Australia Pengguna Tertinggi Kartu Tap and Go
Warga Australia menjadi pengguna tertinggi kartu kredit dan debit ‘tap and go’ di dunia dimana mereka tinggal meletakkan kartu di atas mesin, ketika hendak membayar belanjaan.
Namun menurut lembaga peneliti perbankan global RFi Consulting, warga Australia masih enggan untuk menggunakan pembayaran menggunakan HP dimana dengan menaruh telepon di atas mesin pembayar, otomatis langsung diproses pembayarannya.
RFi mengatakan saat ini 59 warga Australia sudah menggunakan teknologi ‘tap and go’ ini (dimana kartu tidak lagi memerlukan tanda tangan atau PIN), sementara Selandia Baru baru 53 persen, dan Singapura 50 persen. Dua negara besar seperti Inggris hanya 38 persen, sementara di Amerika Serikat baru 16 persen yang menggunakan teknologi tersebut.
Namun ketika ditanya apakah mereka akan menggunakan sistem pembayaran menggunakan telepon genggam, hanya 24 persen warga Australia mengatakan akan menggunakannya.
Hanya 10 persen warga Australia mengatakan akan menggunakan hal yang disebut ‘mobile wallet’ tersebut, jauh di bawah India dan China, dimana 30 persen penduduknya sudah menggunakan teknologi tersebut.
Mobile wallet ini adalah penggunaan telepon untuk membayar seluruh transaksi keuangan, sehingga tidak lagi dibutuhkan kartu terpisah atau uang tunai untuk membayar apa yang kita beli.
Direktur pelaksana RFi Alan Shields mengatakan reaksi dari warga Australia mengenai ‘mobile wallet’ ini adalah hal yang aneh.
"Ini mungkin karena penggunaan kartu ‘tap and go’ sudah begitu banyak digunakan, dan manfaat dari mobile wallet ini tidak dijelaskan dengan cukup untuk membuat konsumen mau berubah." kata Shields.
Warga Amerika adalah yang paling mungkin akan menggunakan teknologi ‘mobile wallet’ ini dengan 77 persen mengatakan sangat mungkin akan menggunakan teknologi tersebut.
Teknologi mobile wallet ini sudah mulai digunakan di negara-negara berkembang seperti Uni Emirat Arab, Meksiko, China, Brazil dan Indonesia dimana lebih dari 50 persen penduduknya mengatakan akan menggunakan teknologi ini bila sudah tersedia.
RFi mengatakan survei di 16 negara dengan 30 ribu konsumen perbankan.
Di Australia, saat ini bank NAB menggunakan teknologi mobile wallet, berdasar telepon Android. Bank ANZ bekerjasama dengan Apple PAy dimana pelanggan sedikitnya harus memiliki iPhone 6, sementara Bank Westpac mengharuskan nasabah menggunakan telepon Samsungm sementara Bank terbesar CBA membolehkan pengguna Apple dan Android.
Nasabah ANC paling mungkin akan menggunakan teknologi HP untuk membayar ini, disusul CBA, dengan nasabah NAB dan Westpac paling enggan.
Shields mengatakan bahwa transportasi publik mungkin akan bisa menjadi pendorong peningkatan pengguna mobile wallet. Di Inggris, para pengguna jaringan kereta bawah tanah London Underground bisa mendapatkan gratis satu bulan bila membeli tiket menggunakan mobile wallet.
Dalam survei, disebutkan bahwa warga Australia yang paling tidak antusias mengenai kemungkinan kita tidak lagi menggunakan uang tunai (cashless society).
Meski masih menggunakan uang tunai, namun 60 persen penduduk di negara berkembang seperti Meksiko, China, dan Brasil mengatakan di masa depan, mereka berharap untuk tidak perlu lagi menggunakan uang tunai, sementara di Australia hanya 32 persen warga yang mengharapkan itu akan terjadi.
Diterjemahkan pukul 15:00 AEST 1/08/2016 oleh Sastra Wijaya. Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini