Australia Optimistis Hilangkan Kanker Serviks Dalam 40 Tahun
Pakar kesehatan Australia optimistis kanker mulut rahim atau kanker serviks dapat dieliminasi di Australia dalam kurun waktu empat dekade ke depan. Keyakinan ini didasarkan pada data terbaru yang menunjukkan tingkat infeksi telah turun menjadi hanya 1 persen pada wanita muda.
Penelitian yang diterbitkan oleh International Papillomavirus Society, yang dipimpin oleh sejumlah dokter di Melbourne, Victoria menunjukkan penurunan dramatis pada kasus infeksi Human Papillomavirus (HPV) pada wanita berusia 24 tahun.
Data menunjukkan bahwa infeksi itu telah turun dari 24 persen menjadi hanya 1 persen pada kelompok usia tersebut dalam satu dekade terakhir.
Para peneliti mengatakan penurunan tersebut disebabkan oleh peluncuran program imunisasi nasional untuk anak laki-laki dan anak perempuan, yang dimulai pada 2007.
Profesor Suzanne Garland, Direktur Pusat Penyakit Menular Wanita di Rumah Sakit Royal Women’s mengatakan bahwa dia memperkirakan jumlah kasus infeksi HPV setiap tahunnya akan turun dari sekitar 1.000 kasus menjadi hanya beberapa, berkat vaksinasi dan tes skrining DNA yang baru.
“Itu bergantung pada cakupan vaksin yang tinggi. Australia benar-benar memimpin dalam hal ini, [ada] cakupan yang benar-benar bagus melalui program vaksin gratis berbasis sekolah.
“Sebagai contoh, vaksin kutil kelamin juga melindungi terhadap infeksi HPV, sudah kita telah melihat pengurangan lebih dari 90 persen – itu sangat besar.”
Kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV, yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel abnormal pada lapisan serviks.
Sekitar delapan dari 10 wanita terinfeksi HPV pada suatu saat dalam hidup mereka, namun sebagian besar tidak akan terus menjadi kanker.
Di Australia, diperkirakan sekitar 930 wanita akan didiagnosis menderita penyakit ini tahun ini, dan 258 akan meninggal.
Secara global, satu wanita meninggal karena kanker serviks setiap dua menit.
Sebagian besar kanker serviks terjadi di negara berkembang, dan Profesor Garland mengatakan bahwa efektivitas program di Australia membuktikan kebutuhan untuk melakukan vaksinasi di luar negeri.
“Di wilayah Pasifik-Oseania dan Asia kita memiliki sekitar setengah dari kasus kanker serviks di dunia. Kita memiliki pekerjaan besar untuk dilakukan, tapi kita memiliki alat untuk mengalahkannya,” katanya.
Versi yang lebih baik dari vaksin Gardasil akan tersedia untuk semua anak usia 12 dan 13 tahun di seluruh Australia tahun ini, sementara program skrining baru yang diluncurkan pada bulan Desember diharapkan dapat mempermudah perempuan dalam menghadapi risiko.