ABC

Australia Open Jadi Ajang Perang Bintang Lawas

Turnamen tenis grandslam Australia Open 2014 tidak saja melagakan para petenis top dunia di dalam lapangan namun juga menjadi persaingan para bintang lawas yang sekarang menjadi pelatih.

Ketika juara Australia Terbuka empat kali Novak Djokovic dikalahkan oleh petenis Swiss Stanislas Wawrinka dalam pertandingan lima set 2-6 6-4 6-2 3-6 9-7 selama lebih dari empat jam di perempat final hari Selasa (21/1/2014) malam, dalam tayangan televisi tidak hanya menggambarkan perjuangan Djokovic.

Kadang kala, kamera mengarah kepada tempat duduk para pelatih dari kedua kubu dan di kubu pemain Serbia, Novak Djokovic ini duduk wajah yang sudah banyak dikenal oleh pencinta tenis sebelumya, yaitu mantan petenis top Jerman Boris Becker.

Becker yang sejak pensiun sebagai petenis di pertengahan tahun 2005 tidak hadir sebagai tamu undangan, namun hadir sebagai pelatih Novak Djokovic.

Becker adalah salah satu dari para mantan petenis terkenal yang sekarang membantu para petenis top dunia, kebanyakan petenis putra, di turnamen Australia Terbuka.

Selain Becker, di kubu petenis Inggris Andy Murray terdapat mantan petenis Ceko Ivan Lendl yang sudah melatih Murray selama dua tahun terakhir. Peran "tangan dingin" Lendl yang memang dikenal sebagai petenis berwajah dingin yang disebut-sebut membuat Murray berhasil menjuarai turnamen grandslam Wimbledon di tahun 2013, prestasi pertama yang dicapai petenis Inggris sejak Fred Perry di tahun 1937.

Di kubu Roger Federer, sekarang muncul wajah petenis Swedia Stefan Edberg, yang sudah bersama petenis asal Swiss tersebut selama 10 pekan terakhir.

Di luar 10 petenis top dunia ini, petenis peringkat 16 dunia Kei Nishikori juga sekarang mendapatkan nasehat dari mantan petenis Amerika Serikat yang pernah menjuarai Perancis Terbuka tahun 1989, Michael Chang.

Secara selintas, mungkin dapat dipahami bila Nishikori mencari nasehat dari Chang, karena petenis Jepang ini ingin lebih meningkat lagi karirnya, dengan mencoba masuk 10 besar dunia.

Namun bagi petenis seperti Djokovic, Federer maupun Murray, langkah mereka melibatkan mantan petenis seperti Becker, Edberg and Lendl boleh disebut mengejutkan dan karenanya mendapat banyak perbincangan.

Ini disebabkan karena seperti misalnya Djokovic dan Federer sebelumnya sudah bertabur gelar. Federer misalnya sudah pernah merebut 17 gelar grandslam, dan menurut banyak pengamat, boleh disebut sebagai petenis terbaik sepanjang masa.

Djokovic juga sudah merebut enam gelar grandslam dan di tahun 2012 dan 2013 mendominasi pertenisan dunia dengan menjadi petenis nomor satu dunia.

Namun, tampaknya mereka belum berpuas diri begitu saja dengan berbagai prestasi dan masih ingin berprestasi lebih baik lagi.

Jadi kehadiran Becker, Lendl and Edberg di kubu masing-masing pemain yang dibina mereka tidak sekedar untuk menakut-nakuti lawan, namun mereka memberikan kontribusi serius.

Entah karena faktor waktu atau yang lainnya, bagi Novak Djokovic kehadiran Boris Becker di Australia Terbuka 2014 belum memberikan hasil nyata segera, karena dia tumbang di perempat final melawan Wawrinka.