ABC

Australia Minta Timnya Dipersenjatai di Lokasi MH17

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop berharap Parlemen Ukraina akan meratifikasi persetujuan untuk mengizinkan Polisi Federal Australia (AFP) membawa senjata di lokasi jatuhnya pesawat MH17.

Menlu Bishop berada di Kiev untuk melangsungkan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko serta para pejabat lainnya, dan mengatakan rencana untuk membawa senjata itu hanyalah suatu kontingensi.

Pengumuman itu datang sewaktu pertempuran antara kaum separatis pro-Rusia dan pasukan Ukraina memaksa tertundanya misi gabungan polisi Australia-Belanda masuk ke situs jatuhnya MH17 untuk hari kedua.

Misi ini dipaksa mundur sekitar 30 kilometer dari tempat jatuhnya pesawat.

Menlu Bishop mengatakan misi AFP di lokasi kecelakaan itu akan tetap tidak bersenjata, tetapi mengatakan dengan adanya persetujuan dari parlemen Ukraina untuk membawa senjata adalah semata-mata rencana kontingensi yang bijaksana.

Menurut Julie Bishop, presiden Ukraina telah meyakinkannya bahwa pasukan Ukraina mengamati zona gencatan senjata 40-kilometer di sekitar lokasi kecelakaan, tetapi ada banyak laporan terjadinya pertempuran sengit tak jauh dari lokasi itu.

Dikatakannya, satuan polisi Australia-Belanda akan mencoba lagi masuk ke situs tersebut untuk mencari tulang belulang para korban.

Selain itu, peneliti internasional akan mengadakan pembicaraan dengan pasukan Ukraina serta gerilya separatis untuk mencoba lagi mendapatkan akses ke lokasi kecelakaan MH17.

Kaum separatis yang berbahasa Rusia telah berusaha keras untuk menghentikan majunya pasukan Ukraina, dan menurut pemimpin separatis, Igor Strelkov, 30 anak buahnya telah tewas dalam 24 jam terakhir.

Penundaan memasuki lokasi itu telah mengecewakan jurubicara Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), Michael Bociurkiw, yang mengatakan penundaan itu tidak dapat diterima.

Semalam, Uni Eropa sepakat untuk memberlakukan pembekuan aset serta larangan perjalanan pada tokoh-tokoh bisnis dan perusahaan yang terkait erat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang telah mendapat manfaat dari krisis Ukraina.

Juga disepakati untuk 'menargetkan entitas lebih lanjut yang bertanggung-jawab atas tindakan terhadap integritas teritorial Ukraina', kata seorang pejabat Uni Eropa.

Sementara itu, Ukraina mengatakan kotak hitam dari MH17 menunjukkan adanya pecahan peluru dari ledakan rudal yang menyebabkan pesawat MH17 itu jatuh.