ABC

Australia minta maaf kepada Malaysia

Perdana Menteri Tony Abbott berusaha memperbaiki hubungan bilateral Australia dengan Malaysia. Abbot meminta maaf kepada Malaysia atas kritik tajam yang dilontarkan Partai Koalisi kepada partai Buruh tentang kegagalan  kerjasama pertukaran pencari suaka dengan Negara Asia Tenggara.

Permintaan  maaf itu disampaikan Perdana Menteri Tony Abbot kepada Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak kemarin disela pertemuan APEC di Bali.

Dalam pertemuan itu, Abbott mengatakan "Saya meminta maaf kepada Malaysia”.

"Saya menyampaikan rasa penyesalan saya kepada PM Najib atas situasi yang membuat Malaysia terjebak didalam perdebatan sengit yang terjadi di Australia,” katanya.

"Saya yakin PM Najib paham kami harus memperjuangkan kebijakan politik kami dengan sangat keras di negara saya.”

Abbott mengatakan kritik yang pernah disampaikan partainya tidak pernah ditujukan kepada Malaysia.

"Saya hendak menjelaskan kepada PM Najib kalau penentangan kami tidak pernah ditujukan kepada Malaysia, tapi kritik itu disampaikan kepada pemerintah Buruh," katanya.

"Saya mengindikasikan kepada PM Najib kalau saya sangat mengapresiasi kesediaan Malaysia membantu Australia ketika itu.

"Namun saya tetap meyakini perjanjian yang dibuat pemerintahan buruh dengan Malaysia itu tidak terlalu tepat, tapi meski demikian, kami mengapresiasi kesediaan Malaysia untuk membantu permasalahan pencari suaka yang dihadapi Australia.”

Pada tahun 2011, ketika Mantan PM Julia Gillard mengumumkan Australia melakukan perjanjian dengan Malaysia untuk mengirim 800 pencari suaka di sana sebagai imbalan untuk mengambil 4.000 pengungsi.

Koalisi mengkritik keras dan memprotes perjanjian itu, dengan menyatakan Malaysia tidak pantas dilibatkan karena tidak  menandatangani Konvensi PBB mengenai pencari suaka.

Juru bicara Koalisi ketika itu yang sekarang Menteri Imigrasi, Scott Morrison, sempat juga berkunjung ke Malaysia dan menolai Hak asasi para pencari suaka tidak akab terlindungi jika ditempatkan di Malaysia.

Pengadilan Tinggi kemudian memutuskan perjanjian kerjasama itu tidak sah, setelah proses yang disebut Tony Abbott sebagai perdebatan politik yang ‘sengit’.

Kapasitas penampungan di Pulau Manus ditingkatkan

Pagi ini Abbot bertemu dengan PM Papua Nugini Peter O'Neill untuk membahas sejumlah agenda yang diantaranya adalah mendorong rencana Partai Buruh untuk menambah kapasitas pemrosesan di lepas pantai.

"Saya  telah menyampaikan kepada PM O'Neill kalau Saya sangat mengapresiasi atas bantuan yang diberikan kepada  Australia  ditengah  kondisi yang sangat mendesak saat ini,” kata Abbott.

Abbott juga mengatakan sebagai timbal balik, Australia akan meningkatkan bantuannya kepada PNG,  salah satunya Australia akan mengirim 50 personil polisi federal ke PNG sebelum Natal.

"Tambahan personil polisi federal itu akan memperkuat kerjasama dalam menangani pencari suaka. Mereka akan mengatasi sejumlah masalah domesitik dan kami percaya keberadaan mereka bisa membantu  PNG dan tentu saja Australia,” janji Abbott.

PM Abbott juga menyelenggarkan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin dari Singapore, Thailand, Kanada dan Mexico, dan diagendakan akan bertemu dengan Menlu AS John Kerry malam ini.

Salah satu agenda utama Abbott dalam pertemuan APEC di Bali adalah untuk mengamankan agenda perjanjian perdagangan bebas dengan lebih dari setengah negara anggota APEC .

Australia berharap Kemitraan Trans-Pasifik bisa disepakati pada akhir tahun ini.