ABC

Australia Memimpin Dunia Dalam Mengatasi Ancaman Radikalisasi

Menteri Kehakiman Australia Michael Keenan, baru saja kembali dari pertemuan di New York yang membahas upaya mengatasi kekerasan kelompok ekstrimis. Dalam forum itu Australia dianggap memimpin dunia dalam menerapkan program melawan radikalisasi dan serangan ekstrimis.

Di New York, Menteri Kehakiman Michael Keenan sempat berdialog dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama berserta sejumlah pejabat intelijen di AS, seperti FBI dan CIA.

Begitu kembali ke Australia, Keenan mengadakan pertemuan dengan Komite Keamanan Nasional untuk membahas perkembangan terkini soal terorisme dan radikalisasi di kalangan anak muda.

Berikut penggalan wawancara ABC yang dipandu Brendan Trembath dengan Menteri Michael Keenan.

Sebagai Menteri yang membantu Perdana Menteri untuk menanggulangi masalah terorisme, seberapa besar perhatian Anda pada kasus remaja radikal di Sydney yang menembak mati karyawan kepolisian, tapi juga kemudian ada pendukung yang memuji tindakan anak tersebut?

Michael Keenan, Menteri Kehakiman Australia
Michael Keenan, Menteri Kehakiman Australia
Ya, saya memang sangat prihatin dengan hal tersebut. Tapi kita tahu apa yang telah terjadi di Australia selama beberapa tahun terakhir. Adanya teroris jahat yang mengambil-alih bagian dari Suriah dan Irak, di saat yang bersamaan mereka terus 'mengekspor' teror ke Australia.

Ini bukan fenomena yang unik untuk kita, tapi telah menjadi fenomena global. Respon kita sudah sangat kuat, bahkan menjadi terkemuka dunia, dengan memastikan bahwa lembaga penegak hukum dan aparat keamanan kita memiliki kekuatan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengatasi ini.

Selain itu, penting untuk bekerja erat dengan masyarakat yang terkena dampaknya atau mereka yang benar-benar berada di garis depan untuk mengidentifikasi adanya radikalisasi. Kemudian bekerja bersama pemerintah menghentikan orang-orang untuk bergabung.

Pemerintah menghabiskan jutaan dolar untuk mengatasi radikalisasi, memerangi propaganda online, melawan kekerasan ekstremisme. Baru-baru ini dirilis informasi soal radikalisasi di sekolah-sekolah. Tetapi dengan apa yang terjadi pekan lalu, apakah artinya program ini tidak berjalan?

Ini adalah program yang memiliki banyak aspek. Saat berada di New York, saya mendengar bahwa Australia memimpin dunia untuk program [mengatasi radikalisasi] dan kami melakukan banyak hal untuk memastikan bahwa kami memenuhi kebutuhan masyarakat untuk bekerja dengan pemerintah mengatasi hal ini.

Ketika ada yang menjadi radikal, ukurannya berbeda-beda untuk setiap orang, karena masing-masing melakukan dengan cara yang berbeda.

Dan kita perlu meyakinkan para guru, keluarga, dan penyedia layanan masyarakat lainnya, untuk melihat seperti apa perubahan perilaku seseorang dan kemudian membantu kita agar mencegah orang tersebut menjadi radikal. Kita melakukan hal itu. Kita sudah melakukannya dalam beberapa tahun terakhir untuk mencoba dan mengalihkan mereka yang akan terperangkap dalam kelompok yang menamakan diri Negara Islam dan [pergi] ke kawasan Timur Tengah.

Anda menjadi anggota Komite Keamanan Nasional Pemerintah Federal Australia. Apakah ada perubahan pendekatan Pemerintah untuk kontra-terorisme sebagai hasil dari pertemuan kemarin?

Saya pikir kita sudah memiliki pendekatan yang sangat kuat di Australia, dengan dilengkapi instansi kepolisian, intelijen, dan kita sudah sangat maju dalam melawan propaganda ISIS, dengan memastikan kita dapat menumpasnya jika menemukannya.

Tapi kita juga mencoba menyampaikan pesan yang lebih baik. Jadi, jika Anda adalah pemuda, sedang mencari sesuatu secara online, Anda bisa mendapatkan pesan lebih baik daripada propaganda ISIS yang kita lihat.

Tapi kita harus ingat bahwa mereka sangat canggih, mereka bisa mengirim lebih dari 100.000 pesan lewat jejaring sosial sehari dan kita harus selalu waspada soal ini. Jelas ada banyak yang bisa kita lakukan untuk bekerja dengan masyarakat. Kami memprioritaskan itu.

Kepolisian telah mengalihkan perhatian mereka ke siswa laki-laki, juga ke masjid yang didatangi pelaku sebelum insiden penembakan. Seberapa yakin Anda bahwa sekolah dan masjid dapat membantu mengatasi radikalisasi anak muda?

Kita perlu waspada untuk memastikan bahwa warga memperoleh pesan yang tepat. Saya akan berhati-hati dalam menarik kesimpulan tentang sekolah atau masjid, saya tahu sudah ada banyak media yang memberikan komentar. Ini sudah menjadi bagian dari investigasi yang sedang dilakukan berkaitan insiden Jumat lalu.

Tapi kita perlu waspada. Kita tidak bisa memiliki anak-anak muda yang mendapatkan pesan beracun. Kami sangat peduli soal lingkungan online, tapi kami harus memastikan lembaga seperti sekolah atau lembaga keagamaan juga memberikan pesan yang tepat dan memberikan pesan yang tepat kepada para pemuda.

Soal lainnya adalah masyarakat Islam secara luas, mantan PM Tony Abbott pernah berbicara bahwa mereka perlu menjadi bagian dari "Tim Australia", apakah Anda masih memakai pendekatan yang sama?

Kita ingin memastikan semua orang di Australia merasa bagian dari masyarakat. Dan sangat penting saat ada sebagian masyarakat yang merasa terancam, kemudian pemerintah merangkulnya dan meyakinkan mereka bahwa mereka adalah bagian dari masyarakat Australia.

Kami telah melakukan itu dengan komunitas Muslim, yang jelas merasakan dampak dari apa yang telah terjadi di Australia dalam beberapa tahun terakhir. Kita perlu terus memperkuat itu, karena bekerja dengan masyarakat menjadi penting agar kita dapat melakukan strategi dengan tepat.

Saya sudah bicara dengan tokoh masyarakat, Perdana Menteri juga telah berbicara dengan tokoh masyarakat, pejabat lainnya pun sudah secara konsisten terlibat dengan masyarakat lainnya.

Anda baru saja kembali dari New York menghadiri pembicaraan soal menanggulangi masalah terorisme. Apa yang dipelajari dalam pertemuan tersebut?

Saya belajar bahwa banyak yang tertarik dengan apa yang terjadi di Australia. Saya rasa apa yang kami lakukan dalam hal penegakan hukum dan dari sisi masyarakat telah memimpin dunia [dalam mengatasi masalah radikalisasi dan terorisme].

Saya tidak hanya di New York, tapi juga di Washington, dan mendapat banyak pertanyaan dari pihak berwenang Amerika Serikat soal apa yang telah kami lakukan di Australia untuk mencoba menjaga keamanan masyarakat.

Yang juga menjadi jelas bagi saya bahwa fenomena ini tidak hanya terjadi di Australia. Tapi juga terjadi di Amerika Serikat, Eropa, Indonesia, dan di hampir semua peradaban dunia, dimana ISIS mencoba dan mendapatkan orang-orang untuk bergabung dalam perang di Timur Tengah.

Tetapi jika mereka tidak bisa melakukan itu, mereka mendorong orang-orang melakukan tindakan teror di negaranya. Jadi kita harus berbagi pengalaman internasional. Kita harus bekerja sama untuk melihat apa yang telah sukses dilakukan di negara-negara tertentu dan kita berbagi pengalaman apa yang telah berhasil dilakukan di Australia.

Banyak yang merespon upaya Australia dalam menuntut warga negaranya yang mendukung ISIS. Tapi juga sambil melakukan tindakan yang lebih halus dengan mengajak keterlibatan masyarakat.