ABC

Australia Kirim Bantuan Senilai $5 Juta Bagi Korban Siklon Tropis Pam di Vanuatu

Pemerintah Australia mengumumkan komitmen bantuan senilai $5 juta untuk masyarakat Vanuatu yang wilayahnya porak poranda diterjang Badai Tropis Pam. Sementara Pemerintah Vanuatu mendeklarasikan status gawat darurat di Provinsi Shefa seiring dengan berdatangannya regu penyelamat yang mulai menghitung jumlah kerugian dari bencana alam ini.

Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop menyatakan Pemerintah Australia akan menyediakan dana bantuan senilai $5 juta untuk membantu upaya evakuasi korban dan pemulihan di kawasan Vanuatu pasca dilanda Siklon Tropis Pan. Dana bantuan itu akan disalurkan melalui NGO dan juga palang merah maupun lembaga PBB.

"Kami akan mengirim pesawat pengakut militer Australia dan mulai mengerahkan personil dari tim medis, kemanusiaan maupun konsular, pakar bencana dan pasokan berbagai barang kebutuhan," kata Bishop.

"Kami akan mengirimkan bantuan kemanudiaan untuk memberikan dukungan kepada lebih dari 5,000 orang warga mulai dari air bersih, sarana kebersihan dan tenda penampungan.

Bishop juga mengatakan Australia akan mengirimkan tim yang terdiri dari pakar kesehatan dan tim sar perkotaan dari Australia.  

Dua pesawat pengangkut milik militer Australia juga sudah diterbangkan ke Ibukota Vanuatu Port Vila.

"Kami masih menghitung kerusakan dan kehancuran di sepanjang pasifik yang disebabkan oleh Siklon Tropis Pam dan kami mengucapkan belasungkawa dan keprihatinan kepada seluruh sahabat-sahabat kami di Pasifik," kata Bishop.

Lembaga Save The Children mengatakan petugas kemanusiaannya sudah berangkat dengan menggunakan pesawat C-17 dari Lanud Amberley, Brisbane, Queensland bersama dengan sejumlah rekan mereka dari Oxfam dan Care Australia.

Sementara Juru Bicara Palang Merah Australia, Peter Walton mengatakan para pekerja kemanusiaannya akan diterbangkan hari ini juga jika cuaca memungkinkan.

Sejumlah lembaga bantuan memperkirakan sedikitnya 10,000 orang kehilangan tempat tinggal setelah kawasan pemukiman mereka diamuk Badai Tropis Pam, namun otoritas Vanuatu mengaku masih kesulitan menghitung total kerusakan dan kerugian akibat bencana alam ini karena jalur komunikasi masih belum pulih.

Bishop mengatakan pemerintah Australia akan mengupayakan semua hal yang dapat dilakukan untuk dapat memastikan keberadaan warga Australia yang tinggal di Vanuatu.

Menurut PBB, Siklon Tropis Pam merupakan salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah Pasifik, karenanya PBB memperkirakan dampak dari bencana yang menyapu kawasan Pasifik sejak kemarin akan cukup besar. 

Sementara itu Pemerintah Vanuatu mendeklarasikan status gawat darurat di Provinsi Shefa yang merupakan rumah bagi Kota Port Villa – Ibukota Vanuatu. Regu penyelamat dilaporkan sudah mulai tiba di kota tersebut dan mulai melakukan penilaian skala kerusakan dan kehancuran yang terjadi.

Siklon Tropis Pam memporakporandakan kawasan Pasifik Selatan dengan kekuatan angin mencapai 270 kilometer per jam dan menewaskan sedikitnya 10 orang warha di Negara Vanuatu yang terdiri dari 65 pulau berpenghuni menurut sejumlah lembaga kemanusiaan.

Direktur Save the Children, Tom Skirrow mengutip data dari Kantor SAR Nasional Vanuatu kalau sedikitnya 8 orang meninggal dan 20 orang terluka.

Palang Merah Australia mengatakan sedikitnya dua orang lainnya tewas di Pulau Tanna yang berjarak 100 kilometer di Selatan Port Vila.
 
Dengan rusaknya jalur komunikasi dan sejumlah kawasan masih belum bisa diakses, para pekerja khawatir jumlah korban tewas sebenarnya masih jauh lebih tinggi dari data sementara.
 
Menteri Dalam Negeri Vanuatu, Ralph Regenvanu mengatakan dirinya berharap propinsi lain juga kan segera dinyatakan statusnya gawat darurat begitu pemerintah Vanuatu mendapatkan gambaran dari situasi disana.
 
"Saat ini kami belum bisa berkomunikasi dengan wilayah lainnya, segera setelah kita bisa melakukan peninjauan  tampaknya kita juga akan mendeklarasikan status gawat darurat bagi provinsi lainnya,'
 
Regenvanu juga mengatakan pihaknya akan memberlakukan jam malam menyusul maraknya penjarahan.
 
Juru bicara World Vision, Chloe Morrison, yang berada di Port Vila, mengatakan beberapa desa secara harfiah telah tersapu dan sangat mengenaskan.
 
"Kabel listrik banyak yang menggantung, bangunan rata dengan tanah sehingga yang tersisa hanya pemandangan yang menghancurkan," katanya.
 
Tapi seiring dengan berdatangannya tim penyelamat yang menyebar ke daerah-daerah di utara dan selatan diperkirakan akan muncul lebih banyak gambaran yang parah dari dampak siklon tropis pam ini.
 
Ini merupakan bencana topan terburuk yang pernah melanda kawasan Pasifik dalam beberapa dekade terakhir.