ABC

Australia Ketinggalan dalam Penyediaan Jalur Sepeda

Australia dinilai sedikit terlambat dalam perencanaan kota, khususnya penyediaan jalur sepeda. Saat ini kota-kota di Australia dinilai perlu lebih ramah bagi para pengendara sepeda.

Mikael Colville-Andersen, konsultan mobilitas perkotaan mengatakan kota-kota di Australia sedikit terbelakang dalam menyediakan infrastruktur bagi pengendara sepeda. Argumennya ini keluar setelah membandingkan dengan kota-kota lain di dunia.

"Perspektif saya ini global," ujar Colville-Andersen. "Anda tertinggal soal urusan perencanaan kota modern."

Konsultan yang bermarkas di Kopenhagen ini sedang berada di Adelaide untuk mengikuti konferensi Velo-City. Konferensi ini dihadiri para perencana kota dan desainer transportasi dari seluruh dunia.

Colville-Andersen mengaku ia tidak pernah mengendarai sepeda sebagai hobi, tetapi dia menggunakannya sehari-hari, kemanapun, untuk menghemat waktu, biaya, selain juga bermanfaat bagi kesehatan.

Copenhagen dianggap sebagai kota dengan transportasi yang paling terintegrasi di dunia, dengan 36 persen penduduknya mengendarai sepeda, dan hanya 28 persen yang menggunakan mobil.

"Sangat masuk akal. Ini bukan sebagian kaum 'eco-hippy', tetapi mereka yang memiliki rencana untuk transportasi sepeda, menyediakan infrastruktur karena masuk akal juga secara finansial," ujarnya.

Orang yang salah mengambil alih

"Pengalaman yang dimiliki Australia jika dibandingkan dengan kota-kota lain di dunia adalah banyak orang yang kerajingan naik sepeda yang melakukan advokasi untuk transportasi sepeda, yang mana adalah salah," ujar Colville-Andersen.

Sementara beberapa pihak mengatakan Copenhagen dan Amsterdam cocok untuk bersepeda karena jalanannya yang tidak terlalu lebar dan padat, tetapi infratruktur bersepeda sedang booming di kota-kota besar seperti Paris dan New York.

Jeanette Sadik-Khan pernah menjabat sebagai komisioner transportasi di kota New York selama lebih dari lima tahun saat kota tersebut membangun jalur khusus sepeda sepanjang 640 kilometer dan menyediakan sepeda sebanyak 10 ribu untuk digunakan oleh publik, lewat program Citibike program.

"Yang saya paling banggakan adalah bahwa kita memiliki jalan paling aman dalam sejarah," ujarnya.

Sementara di Adelaide, para delegasi dari penjuru dunia mencoba menjajal infrastruktur sepeda yang sedang berkembang di kota ini.

Mereka mengendarai sepeda melalui pusat kota, termasuk di Jalan Frome yang didesain khusus dengan jalur sepeda yang terpisah. Pembangunan ini sempat menimbulkan penentangan dari warga.

"Ini adalah soal perubahan paradigma dan jika warga punya tendensi untuk menolaknya, ya nanti juga siapa yang bisa merasakan keuntungannya, ini yang sekarang terjadi di Eropa, Amerika, dan Amerika Serikat, dan Australia jauh tertinggal," ujar Colville-Andersen.

Ikuti Kompetisi Belajar Bahasa Inggris di Australia gratis – Klik tautan berikut: https://apps.facebook.com/australiaplus