ABC

Australia Jadi Negara yang Sudah Lakukan Tes Virus Corona Terbanyak di Dunia

Australia menjadi negara pertama yang telah melakukan tes terhadap 1 persen dari jumlah penduduknya, dalam upaya mengendalikan penyebaran virus corona yang sekarang sudah pandemik di hampir seluruh dunia.

Tes Virus Corona di Australia

  • Australia sudah melakukan tes terhadap 260 ribu orang, artinya satu persen dari total penduduk
  • Biaya child care akan digratiskan untuk membantu orang tua yang masih bekerja di sektor penting
  • Ada desakan agar para pencari suaka dan pengungsi yang ditahan untuk dibebaskan

Demikian dikatakan Perdana Menteri Australia Scott Morrison dalam jumpa pers hari Kamis (02/04) yang juga mengumumkan biaya pengasuhan anak-anak yang dititipkan ke tempat perawatan anak, atau ‘child care’, akan dibebaskan selama enam bulan mendatang.

Sejauh ini Australia sudah melakukan tes terhadap lebih dari 260 ribu warga, yang berarti satu persen dari jumlah penduduk Australia, yang saat ini berjumlah 260 juta.

“Kita adalah negara pertama, sepengetahuan saya, yang mencapai taraf tersebut.” kata PM Morrison.

Menurutnya tes virus corona menjadi hal yang penting guna melacak mereka yang pernah melakukan interaksi dengan mereka yang positif.

Sejauh ini hanya Korea Selatan dan Amerika Serikat yang sudah melakukan tes yang paling banyak, namun Australia masih lebih unggul dalam hal perbandingan jumlah tes dengan jumlah penduduk.

Tingginya tingkat pengetesan membuat Australia sekarang mampu mencegah angka penularan yang tidak terkendali.

Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt mengatakan ada tanda-tanda jika Australia berhasil melandaikan kurva, atau flattening the curve.

“Dua minggu terjadi peningkatan 25-30 persen kasus baru setiap hari,” kata Hunt.

“Kemudian angka itu turun ke belasan persen minggu lalu dan sekarang dalam beberapa hari angkanya turun dari 10 persen.”

Sejauh ini korban meninggal akibat virus corona di Australia meningkat menjadi 24 orang, setelah seorang perempuan berusia 70 tahunan meninggal di negara bagian Queensland, Rabu malam.

Di negara bagian Victoria, seorang perempuan berusia 60 tahunan meninggal hari Kamis sehingga menjadi orang keenam yang meninggal di negara bagian ini.

Secara keseluruhan, lebih dari 5 ribu kasus positif COVID-19 tercatat di Australia secara nasional.

‘Child care’ gratis bagi orang tua yang masih bekerja

A child has their temperature taken by a child care worker.
Child care dianggap penting sebagai bagian untuk memerangi virus corona sehingga dapat bantuan dari pemerintah Australia.

ABC News: Robert Koenig-Luck

Hari Kamis (02/04), Pemerintah Australia memutuskan biaya untuk penitipan anak, atau ‘child care’ akan digratiskan.

‘Child care’ adalah sistem yang ada di Australia bagi penitipan anak-anak di bawah umur lima tahun, sehingga orang tua mereka bisa bekerja.

Biaya penitipan anak ini mendapat subsidi dari pemerintah,orang tua hanya membayar sisanya, tergantung dari pendapatan mereka.

Sejak krisis virus corona dimulai beberapa minggu lalu, keberadaan ‘child care’ di Australia terancam karena banyak orang tua yang kehilangan pekerjaan kemudian tidak lagi mengirim anak-anak mereka.

Keberadaan ‘child care’ masih diperlukan, untuk merawat anak-anak yang orang tuanya masih bekerja.

Namun saat ini ‘child care’ banyak yang terancam ditutup karena berkurangnya pendapatan.

Menteri Pendidikan Australia, Dan Tehan mengatakan mulai hari Minggu (05/04), orang tua yang mengirimkan anak-anak ke ‘child care’ tidak lagi harus membayar.

Sekitar 13 ribu ‘child care’ yang tersebar di seluruh Australia, yang mempekerjakan sekitar 200 ribu orang, akan bisa bertahan.

PM Morrison mengatakan ‘child care’ dan pendidikan untuk balita sangat penting bagi Australia, karena banyak orang tua yang bekerja di sektor penting, seperti di bidang kesehatan dan pendidikan.

“Industri yang penting itu bukan saja seperti misalnya dokter atau perawat di rumah sakit, namun juga misalnya petugas pembersih di rumah sakit.”

“Mereka yang mengendarai truk membawa bahan makanan ke supermarket guna memastikan pasok berlanjut juga merupakan hal yang penting.”

Desakan agar para pencari suaka dibebaskan

1.249 pekerja profesional di bidang kesehatan di Australia telah menandatangani surat yang meminta agar semua orang yang sedang ditahan di pusat tahanan imigrasi di seluruh Australia dibebaskan.

Surat itu mengatakan pusat tahanan imigrasi, seperti kompleks apartemen The Mantra di Melbourne yang berisi para pencari suaka dan pengungsi, adalah “wilayah beresiko tinggi bagi kesehatan mental dan fisik para tahanan”.

Surat tersebut sudah dikirimkan ke Menteri Dalam Negeri Peter Dutton, Menteri Imigrasi Alan Tudge, dan Menteri Urusan Multikultur Jason Woods, tanggal 24 Maret lalu.

Namun surat tersebut tidak disampaikan kepada publik, karena saat itu masih sedang dalam pembicaraan dengan pihak-pihak terkait.

Menurut David Isaacs, seorang professor di bidang penyakit menular anak-anak di Universitas Sydney, pembicaraan tersebut sekarang sudah terputus dengan pemerintah.

“Para tahanan tinggal dalam kondisi yang sesak, dan lebih buruk karena adanya kegiatan bersama-sama ketika makan dan kegiatan lain di sana,” kata surat tersebut.

Bulan lalu, seorang penjaga di fasilitas tahanan imigrasi di Brisbane dinyatakan positif tertularCOVID-19.

Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di dunia lewat situs ABC Indonesia