ABC

Australia Ganti Nama Armada Kapal Selam Baru Angkatan Lautnya

Pepatah lama mengatakan ‘penyerangan adalah bentuk pertahanan terbaik’, dan Pemerintah Federal Australia tampaknya telah memperhatikan sekali pepatah itu dalam hal memberi nama untuk armada kapal selam angkatan laut Australia baru mereka.

Di Adelaide, Australia Selatan, Menteri Pertahanan Federal Australia Christopher Pyne Kamis (13/12/2018) hari ini mengumumkan 12 kapal laut baru Australia itu nantinya ‘akan dikenal sebagai The Attack class’.

Nama ini telah menggantikan istilah “kapal selam masa depan” yang telah secara rutin digunakan dalam dokumen Pertahanan.

“Mulai hari ini kami menamai kapal selam The Attack class. Kapal pertama yang diproduksi akan disebut Attack [HMAS],” kata Pyne.

“Kapal Attack class akan mewakili kapal selam dengan kemampuan tempur yang canggih, berdaya tahan untuk pengoperasian jarak jauh dan serangan mematikan.”

Generasi pertama dari armada kapal selam ini diperkirakan belum akan dioperasikan setidaknya pada awal tahun 2030-an, secara bertahap menggantikan kapal selam Collins class, tetapi tidak semua orang menilai perubahan nama ini adalah hal yang perlu diprioritaskan.

Seorang perwira angkatan laut senior yang sudah pensiun mengatakan kepada ABC bahwa perubahan nama itu tidak akan berpengaruh dalam menyelesaikan kekhawatiran yang mendasarinya tentang “kesenjangan” yang menjulang dalam kapabilitas kapal selam Australia.

"Ini adalah langkah maju untuk memberikan nama bagi armada kapal selam kelas ini, sesuatu yang bagus dan agresif yang cocok untuk kapal selam baru [tetapi] tidak akan menyelesaikan salah satu masalah yang telah menjadi sorotan baru-baru ini," kata Laksamana Muda Peter Briggs.

“Ini adalah program pengembangan yang sangat tinggi dan probabilitasnya adalah bahwa ini akan lebih lambat realisasinya dari yang saat ini sedang diprediksi.

“Jika proyek ini sampai meleset penyelesaiannya hingga tahun 2040 – memang bukan kelambatan yang sangat besar dalam skema proyek kapal selam – maka kita akan mulai mengoperasikan kurang dari 6 armada kapal selam dan jika demikian yang terjadi kita akan kehilangan kemampuan kita untuk melatih dan mengembangkan awak kapal.”

Laksamana Muda Briggs adalah salah satu dari tiga petinggi angkatan laut Australia yang menandatangani surat bersama yang ditujukan kepada Perdana Menteri Scott Morrison yang isinya mendesak pemerintah untuk memikirkan kembali aspek program kapal selam, termasuk biaya dan peluncuran sebesar $ 50 miliar.

“Ini terlalu lambat untuk memenuhi keadaan strategis yang kita hadapi,” katanya.

“Kita harus mempercepat program yang sedang kita jalani atau kita harus melihat opsi kedua.”

Wakil Laksamana Mike Noonan hari ini menolak klaim tersebut, dan mengatakan bahwa ada langkah kontingensi “sangat maju” yang sedang dilakukan.

"Jika ada spekulasi bahwa akan ada kesenjangan kemampuan kapal selam, saya tidak percaya itu masalahnya," katanya.

“Ada rencana yang sangat maju yang akan melihat sejumlah kapal selam kelas Collins saat ini melalui program ekstensi kelayakan yang akan memastikan bahwa kesenjangan kemampuan tidak terjadi.”

Negosiasi dengan Perancis

Perusahaan produsen kapal selam Angkatan Laut Prancis telah dipilih untuk membangun 12 kapal baru Australia ini, tetapi proyek tersebut telah mengalami kesulitan.

Kondisi ini terungkap pada bulan September lalu bahwa negosiasi atas Perjanjian Mitra Strategis (SPA) untuk memandu proyek besar telah mengalami kebuntuan.

Menteri Pertahanan Federal Christopher Pyne, hari ini, Kamis (13/12/2018) mengakui “masalah” itu tetapi mengatakan proses negosiasi itu telah berhasil “mencapai kesimpulan” setelah berlangsung diskusi dengan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly pada hari Kamis (13/12/2018).

“Kami telah menyelesaikan negosiasi dengan Naval Group dan Pemerintah Perancis untuk menandatangani Perjanjian Kerjasama Strategis dengan Grup Angkatan Laut dan dengan Prancis,” kata Pyne.

"Negosiasi telah dilakukan dengan semangat yang sangat harmonis dan saya senang untuk mengatakan bahwa semua masalah telah diselesaikan.

“Kami akan menandatangani perjanjian itu di awal tahun 2019, semoga terlaksana di bulan Februari.”

Christpher Pyne Hari ini juga mengumumkan perusahaan teknik multinasional Laing O’Rourke telah mendapatkan kontrak untuk membangun galangan kapal selam baru di Osborne dekat Port Adelaide di mana kapal akan dibangun.

“Ini akan menjadi bangunan lokal. Bangunan lokal didefinisikan sebagai sekitar 60 persen plus,” katanya.

“Itulah yang kami raih di kelas Collins.”

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.