Australia Dorong Penyelamatan ‘Dinosaurus Hidup yang Tersisa’
Pemerintah Australia merilis laporan baru yang bertujuan untuk menyelamatkan masa depan kasuari selatan yang terancam punah, meski tidak semua orang yakin langkah ini akan berhasil.
Dijuluki sebagai "dinosaurus hidup yang tersisa" di Australia, burung kasuari jenis "southern" ini terlihat mirip dengan nenek moyangnya di zaman prasejarah, dilengkapi dengan cakar seperti belati, suara geraman yang dalam, dengan tinggi dua meter.
Dengan berat mencapai 75 kilogram, burung ini hanya ditemukan di Far North Queensland dan Papua Nugini, dan jumlahnya di Australia diperkirakan hanya tersisa dari 5.000 ekor.
Rancangan rencana pemulihan populasi yang dilakukan pemerintah Australia mencakup masukan dari kelompok konservasi, dewan dan otoritas negara bagian Queensland, serta pembahasan terkait pembunuh terbesar kasuari, yakni tertabrak mobil atau diterkam anjing.
Ada puluhan rekomendasi yang diajukan, seperti memperluas habitat kasuari yang dilindungi hingga 50 persen di tahun 2031 nanti, lewat pembelian lahan.
Jax Bergersen adalah konservasionis dan anggota Tim Pemulihan Kasuari yang berkontribusi pada laporan tersebut.
Ia berharap rencananya akan ditindaklanjuti menjadi "tindakan konkret di lapangan."
"
"Rencana itu merupakan pedoman, merupakan peraturan," kata Jax.
"
"Kita boleh saja punya ide bagus dan bisa melobi pemerintah serta dewan untuk melakukan hal yang bermanfaat, tapi kita tidak punya kekuatan sebagai kelompok untuk melakukan perubahan."
Pendidikan untuk para pemilik anjing
Pembangunan perumahan skala besar di wilayah tersebut, termasuk di Kuranda, sebelah barat Cairns, sudah merampas habitat kasuari, kata Jax, yang juga berpendapat memperluas habitat hewan liar akan sulit.
"Semuanya membutuhkan uang. Mereka tidak bisa membeli kembali tanah yang tidak ingin dijual," katanya.
Rencana tersebut juga menyarankan kampanye pendidikan bagi pemilik anjing tentang risiko serangan anjing terhadap kasuari, perlu adanya rambu-rambu lalu lintas untuk memperingatkan pengendara, serta perlu lebih banyak survei untuk menentukan berapa banyak kasuari yang tinggal di wilayah tersebut.
Tony O'Malley dari Terrain Natural Resource Management mengatakan draf laporan, yang terbuka untuk komentar publik hingga 6 September, adalah kesempatan untuk menyoroti burung tersebut.
"Ancaman [bagi burung ini] sudah benar-benar berubah selama bertahun-tahun," katanya.
"
"Ancaman baru yang muncul seperti perubahan iklim dan pembangunan di masa depan sangat memprihatinkan, khususnya [untuk] populasi yang terfragmentasi."
"
"Banyak habitat alami sudah dibuka untuk pembangunan perumahan dan pertanian.
"Apa yang kami coba lakukan sekarang adalah menghubungkan habitat yang ada satu sama lain melalui revegetasi."
Tahun lalu, sekelompok kasuari terlihat di kawasan Cape York Australia untuk pertama kalinya dalam 40 tahun, menandakan harapan bagi burung yang terancam punah itu.
Bulan Agustus lalu, seekor kasuari terekam dalam video sedang berlari mengejar sekelompok penjaga hutan.
'Indah' dan layak dilindungi
Departemen Lingkungan di negara bagian Queensland mengatakan kasuari memainkan peran penting untuk menjaga keanekaragaman pohon hutan tropis, selain juga merupakan salah satu dari sedikit pemakan buah yang mampu menyebarkan buah-buahan hutan tropis berukuran besar.
Jax mengatakan menonton kasuari melahap seluruh potongan buah adalah sebuah pemandangan yang cukup indah.
"Anda bisa melihatnya turun ke kerongkongan," katanya.
"Kemudian mereka berjalan berkeliling beberapa kilometer, buang air besar dan keluarlah benih, dengan daging buahnya."
"
"Anda tidak akan menyadarinya [karena biji tidak tersebar] dalam sisa umur kita, tetapi akan terlihat selama beberapa ratus tahun ketika kita tidak lagi memiliki pohon dengan buah besar."
"
Jax menggambarkan kasuari sebagai sebuah ciptaan yang "menakjubkan".
"Mereka cantik, bulu hitamnya sangat berkilau, dan saat mereka kecil berwarna keemasan," katanya.
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari laporan ABC News.