ABC

Australia Disebut Sebagai Satu-Satunya Negara OECD Tanpa Strategi Keilmuan

Salah seorang ilmuwan ternama Australia mengungkap sebuah agenda perubahan untuk meningkatkan fokus pemerintah pada bidang keilmuan, teknologi, teknik dan matematika (STEM). Ia menyebut, Australia adalah satu-satunya negara di keanggotaan OECD yang tidak memiliki strategi keilmuan.

Profesor Ian Chubb menyampaikan sejumlah rekomendasi kepada Pemerintah Federal dalam sebuah strategi keilmuan nasional, untuk membangun perekonomian yang lebih kompetitif.

Rekomendasinya meliputi strategi jangka panjang yang berasal dari ruangan kelas hingga laboratorium serta ruang untuk membentuk dan meningkatkan kemampuan di bidang STEM, yang ia sebut relevan bagi berbagai bidang pekerjaan.

penelitian

Menurut Profesor Ian, Australia tetap satu-satunya negara OECD yang tidak memiliki strategi keilmuan. (Foto: AFP, William Cain)

 

Strategi tersebut menggambarkan pendekatan yang luas pada 4 bidang utama, termasuk pembangunan daya saing, dukungan terhadap pendidikan dan pelatihan yang berkualitas tinggi, maksimalisasi potensi penelitian dan penguatan keterlibatan masyarakat internasional.

Profesor Ian mengatakan, strateginya dimulai dari ruangan kelas di tingkat sekolah dasar.

“Jika kita mendapat anak-anak muda yang tertarik dengan ilmu pengetahuan, yang terpukau dengan ilmu pengetahuan dan yang mengerti betapa luar biasanya manfaat ilmu, untu terlibat dalam sistem ini, maka kita bisa menjadi lebih baik,” ujarnya.

Ia telah merekomendasikan agar tiap sekolah dasar setidaknya memiliki satu ahli matematika dan seorang guru IPA – kebijakan yang sebenarnya sudah diterapkan di negara bagian Victoria dan Australia Selatan.

“Itu artinya kita harus mendukung guru-guru kita – kita harus mempersiapkan mereka dengan lebih baik,” tegasnya.

Profesor Ian mengatakan, ia berharap agar strategi ini akan mengatasi turunnya jumlah pelajar yang mengambil matematika menengah dan lanjutan di kelas 11 dan 12 serta kurangnya guru matematika dan IPA yang mumpuni.

Meski demikian, ia tidak merekomendasikan agar matematika menjadi mata pelajaran wajib bagi para pelajar di kelas 11 dan 12.

“Tak banyak gunanya membuat sesuatu itu wajib jika hal itu sebenarnya tak menarik,” sebutnya.

Australia tetap menjadi satu-satunya negara OECD tanpa strategi keilmuan

Ilmuwan ternama ini juga merekomendasikan beberapa insentif, termasuk promosi dan remunerasi, untuk meningkatkan jumlah guru yang berkompetensi, dan mengatakan, bahwa para pelajar dan sector bisnis semestinya dibuat sadar akan nilai studi di bidang ilmu pengetahuan, matematika, teknologi dan teknik.

Profesor Ian mengatakan bahwa Australia tetaplah satu-satunya negara di keanggotaan OECD (Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi), yang mayoritas beranggotakan negara-negara maju, yang tidak memiliki strategi keilmuan.

Ia menyebut, pendekatan seperti itu perlu diadaptasikan untuk memastikan agar Australia tak jauh ketinggalan dibanding negara lain.

“Saya tak berpikir bahwa kita sangat terlambat, tapi menurut saya anda bisa jadi sangat terlambat. Hampir tiap negara yang bisa kita bandingkan punya strategi seperti itu, beberapa rencana dalam bidang teknologi, atau inovasi, atau ilmu pengetahuan atau terkadang ketiganya,” jelas sang Profesor.

Ia menuturkan, Australia harus membangun jaringan yang lebih kuat dengan negara-negara lain dalam bidang ilmu pengetahuan, penelitian, pendidikan dan mengembangkan hubungan yang lebih lanjut denga Uni Eropa dan Amerika Serikat.

“Peluang untuk berhubungan lebih strategis dengan negara lain sudah ada, saya pikir kita harus berkontribusi agar mendapat manfaat dari program yang telah dilakukan di tempat lain,” jelasnya.

Profesor Ian menyarankan agar Dewan Inovasi Australia dibentuk, merujuk pada dewan serupa di Inggris, lembaga yang akan dijalankan oleh pekerja industri berkolaborasi dengan para peneliti, dan yang mendistribusikan keuangan.

“Kita tak punya banyak kerjasama antara para peneliti dan dunia bisnis. Kita benar-benar harus membuat perubahan paradigma,” kemukanya.

Ia mengutarakan, Australia belum memiliki pendekatan penuh dari pemerintah dalam bidang ini dan ini adalah sesuatu yang telah menjadi fokusnya selama beberapa waktu.

“Kita harus berpikir lebih luas. Kita harus berpikir dengan terkoordinasi, kita perlu berpikir secara strategis dan kita perlu belajar dari apa yang sudah dilakukan. Negara-negara lain jauh lebih baik daripada kita,” ujarnya bersungguh-sungguh.