ABC

Australia Diminta Pangkas Biaya Pengiriman Uang ke Negara Berkembang

Australia didesak menggunakan jabatannya sebagai ketua forum G20 untuk memangkas biaya yang dikeluarkan pekerja migran saat mengirimkan uang hasil keringat mereka, khususnya ke negara negara berkembang.

Pekerja migran di Australia mengrimkan sekitar AUD$ 4,5 milyar atau sekitar Rp 45 trilyun tiap tahun kepada kerabat dan keluarga mereka di Asia dan Pasifik melalui layanan bank dan perusahaan transfer uang bisa mengantongi AUD$ 450 juta yang setara lebih dari Rp 4,5 trilyun.

Uang yang dikirimkan itu biasanya untuk menolong orang orang miskin untuk membeli makanan, pendidikan dan kesehatan.

Di Asia, pengiriman uang memainkan peran penting untuk membantu orang keluar dari kemiskinan, sementara di Pasifik, para ahli mengatakan mereka tetap dalam kondisi kesulitan.

Pakar pengiriman uang Bank Dunia Carlo Corazza kepada program Pasific Beat Radio Australia mengungkapkan negara negara kepulauan hampir merata sebagai penerima pengiriman uang seperti di Fiji, Samoa, termasuk Kepulauan Solomon dan Vanuatu.

“Tonga dan Samoa tergantung pada pengiriman uang hampir seperempat dari GDP mereka,” ungkapnya.

Biaya pengiriman uang ke negara berkembang sangat tinggi, jika menggunakan layanan bank sampai AUD$ 30 setara dengan Rp 300 ribu untuk pengiriman sebesar Rp 3 juta.

Mantan Deputi Gubernur Bank Sentral Selandia Baru, Don Abel, meminta kepada Pemerintah Australia untuk menggunakan kesempatan sebagai pimpinan sementara forum G20 tahun depan untuk bisa memangkas biaya pengiriman ini.

“Hal ini sudah masuk agenda G20 sejak 2011, tapi faktanya baru dimulai oleh G8 pada 2009,” tukas Abel.

Abel melanjutkan pada akhir masa kepemimpinan Australia di G20 bisa menciptakan peluang bagus untuk membawa isu ini lebih maju.

Dia menyampaikan Australia dan Selandia Baru memiliki populasi imigran terbanyak yang mengirimkan uang ke negara asal mereka.

Dalam beberapa tahun terakhir biaya pengiriman uang dari Australia memang sudah dipotong setengahnya oleh bank, perusahaan pengiriman uang dan pemerintah bekerja dengan cara mereka sendiri sendiri pada agenda G20 .

Tapi Abel mengatakan itu belum cukup dan lebih murah menggunakan teknologi pengiriman yang lebih murah.