ABC

Australia Diminta Hibahkan Produk Pertanian ke Luar Negeri

Kelompok industri petani anggur di Australia (table grape industry) mengatakan jika Australia memberikan produk pertanian sebagai hibah, hal tersebut akan membantu petani untuk mempertahankan harga produk mereka diatas harga produksi meski mereka memiliki produksi berlebih.

Australia memberikan donasi kepada badan kemanusiaan World Food Program (WFP) sebesar $95 juta tahun lalu, tapi hibah itu tidak termasuk dalam bentuk bahan makanan.

Dalam usulannya yang tertulis kepada pemerintah Australia, kelompok industri tersebut menganjurkan bahwa donasi yang diberikan pemerintah Australia seharusnya tidak hanya berwujud uang tapi juga bahan makanan.

Usulan ini diberikan  dalam rangka penyusunan laporan resmi untuk meningkatkan daya saing produk pertanian lokal.

Pemimpin kelompok tersebut Richard Lomman berkata dia ingin melihat pemimpin-pemimpin dari perusaaan komoditas makanan ternama untuk membentuk sebuah komite. 

"Mereka tahu bidang mereka, jadi mereka tahu bahan makanan apa yang sebaiknya dihibahkan, ketimbang dibuang," ujarnya.

WFP memang menyatakan bahwa mereka menerima bahan makanan, tapi mereka berusaha menghindari bentuk hibah tersebut.

Juru bicara WFP untuk daerah Asia, Silke Buhr, menjelaskan ada beberapa alasan terkait hal-hal logistik, kesehatan dan kebudayaan dibalik keputusan mereka untuk memilih sumbangan berupa uang ketimbang makanan.

"Dengan uang, kita bisa membeli bahan makanan di daerah dekat lokasi bencana, yang berarti kita akan menghabiskan duit lebih sedikit untuk transportasi dan juga berarti kita mendapatkan lebih banyak bahan makanan dan juga berarti kita dapat memberi makan lebih banyak orang," jelasnya. 

Dia juga menambahkan kekuatiran terkait nutrisi bahan makanan yang dihibahkan yang membuat mereka tidak bisa menerima sembarang bahan makanan. 

"Kami menerima bahan makanan berunsur pati atau karbohidrat dan juga kacang-kacangan dan sejenisnya," dia berkata. 

Dia menambahkan bahwa cukup sulit untuk menerima bahan makanan seperti anggur, daging sapi dan jeruk sitrus karena jenis makanan seperti itu bukan jenis yang bisa dibagikan dalam situasi darurat.

WFP juga beranggapan bahwa hibah uang juga bisa digunakan untuk penelitan terkait pertanian dan pemberdayaan masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Lommon mengakui bahwa meskipun sumbangan berbentuk makanan tidak selalu dapat diterapkan, menurutnya hal itu lebih baik daripada tidak ada sama sekali. 

"Tidakkah orang kelaparan? "Anda bisa melakukan penelitian apapun tapi saat penelitian anda selesai, orang sudah mati kelaparan," katanya.

Sementara juru bicara dari kelompok petani apel dan buah pir Australia berkata mereka tidak memiliki posisi apapun dalam masalah ini.

Kelompok petani sayuran dan jeruk sitrus juga sedang dihubungi untuk memberikan komentarnya.