Australia Didesak Verifikasi Kayu Impor Asal Vietnam
Pemerintah Australia didesak untuk memeriksa produk furniture kayu yang dimpor dari Vietnam, menyusul terbongkarnya operasi pembalakan kayu ilegal besar-besaran oleh pegiat lingkungan.
Para penyelidik mengatakan kayu ilegal dari sejumlah taman nasional di Kamboja telah diselundupkan melewati perbatasan negara tersebut ke Vietnam, dimana kayu-kayu itu kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan kayu industri furniture yang tumbuh subur di negara tersebut.
EIA memperkirakan antara bulan November 2016 hingga Maret lalu setidaknya 300.000 meter kubik kayu telah ditebang di timur laut Propinsi Ratanakiri, Kamboja dan kemudian diekspor ke Vietnam, meskipun berlaku pelarangan ekspor kayu.
Berdasarkan penyelidikan EIA, terungkap operasi ini difasilitasi oleh suap bernilai jutaan dollar kepada otoritas setempat, dimana tumpukan kayu-kayu illegal ditempatkan dekat dengan pos luar militer Vietnam di wilayah perbatasan.
“Sifat berani dari penyelundupan ini tentu saja baru,” ucap Wadley kepada ABC.
Kegilaan dari kegiatan pembalakan liar ini sendiri dimulai akhir tahun lalu, didorong oleh tetangga Vietnam lainnya Laos yang mulai memberlakukan undang-undang pembalakan liar di negaranya.
Hal ini menyebabkan industri pemrosesan kayu di Vietnam tidak memiliki cukup bahan baku.
“Sehingga sudah pasti mereka langsung mengalihkan pandangannya ke Kamboja sebagai sumber pengganti bahan baku yang mudah dari kayu tropis illegal berharga murah untuk memenuhi pasar mereka.” tutur Wadley.
Importir gagal uji tuntas
EIA tidak melacak kayu-kayu asal Kamboja yang ditebang secara ilegal melalui Vietnam sehingga belum diketahui dimana produk tersebut berakhir.
“Kami di masa lalu melihat konsumen barat membeli furniture untuk luar ruangan yang sering kali diproduksi di Vietnam dan dibuat dengan kayu yang diduga kuat berasal dari negara-negara seperti Laos dan juga Kamboja,” kata Jago Wadley.
Australia merupakan pasar utama bagi industri kayu Vietnam.
Tahun lalu, Australia mengimpor produk kayu senilai $300 juta dari Vietnam – sebagian besar berbentuk furniture kayu.
Importir Kayu Australia
Namun demikian, kebanyakan para importir telah gagal melaksanakan uji tuntas atas kewajibannya tersebut.
Pada Februari lalu, Departemen Pertanian dan Sumber Daya Air merilis data hasil kepatuhan pemeriksaan dari 512 importir terbesar Australia.
Pemeriksaan ini merupakan bagian dari tindakan pendisiplinan awal yang masih ringan untuk menegakan legislasi tahun 2012 tersebut, tanpa diberlakukan sanksi hukum bagi para importir yang gagal memverifikasi produk kayu mereka.
Halkett juga mengatakan rantai pasok yang kompleks menyulitkan importir kecil untuk menjalankan pemeriksaan yang diperlukan.
Dia juga menilai kebanyakan kayu yang digunakan oleh para importir asal Vietnam berasal dari pohon-pohon akasia yang ditanam di perkebunan.
“Perkebunan itu kemudian dipanen dan dibuat menjadi furniture yang dijual melalui sejumlah jaringan furniture nasional besar di Australia,” kata Halkett.
“Saya pikir berbeda ceritanya ketika anda berbicara mengenai spesies pohon yang berasal dari hutan alam Kamboja…dan disana terdapat catatan yang baik kalau sejumlah besar kayu berhasil mencapai pasar warga China dan dari sana tentu saja ke pasar dunia, terutama pasar-pasar yang mengimpor furniture.”
China merupakan pemasok terbesar produk kayu ke Australia, dengan nilai ekspor setara dengan $2,7 miliar ke daratan Australia sepanjang tahun keuangan lalu.
EIA mengatakan konsumen Australia seharusnya tidak perlu khawatir soal membeli produk kayu yang terbuat dari kayu yang ditebang secara illegal.
“Mereka tidak dalam posisi mengarahkan dunia kepatuhan perundang-undangan yang kompleks yang diperlukan untuk mengidentifikasi jenis dari produk ini dan mereka berharap pemerintahan dan perusahaan akan membersihkan sektor ini bagi mereka,” kata Wadley.
Sehingga pemerintah Australia dapat melihat apa yang didatangkan oleh para importir ke pasar di Australia dan secara potensial menggunakan aturan hukum yang tersedia untuk mungkin melakukan sesuatu terhadap kondisi ini,” tegas Wadley lagi.
Diterjemahkan pada pukul 19:00 WIb, 8/5/2017 oleh Iffah Nur Arifah. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.