ABC

Australia dan Malaysia akan Kirim Kembali Penyelidik ke Lokasi Jatuhnya MH17

Australia dan Malaysia berencana mengirim kembali tim penyelidik ke lokasi jatuhnya MH17 di Timur Ukraina sebelum dimulainya musim dingin di Eropa.

Pengumuman ini disampaikan usai pertemuan antara Perdana Menteri Tony Abbott dan mitra kerjanya Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak hari ini Sabtu (6/9) di Kuala Lumpur.

Razak mengatakan upaya mencari bukti-bukti tambahan dari lokasi jatuhnya MH17 sangat penting untuk memperkarakan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tragedi yang  menimpa pesawat tersebut.

MH17 ditembak jatuh ketika sedang melintas di wilayah Timur Ukraina pada Juli lalu dan menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 298 orang.

"Malaysia meminta penyelidikan independen yang menyeluruh dan terbuka atas insiden ini sesuai dengan konvensi internasional yang berlaku,” kata Razak lagi.

"Tujuan dari upaya menghukum pihak yang bertanggung jawab atas kejahatan ini harus bisa terealisasi.”

Pengumuman ini dibuat setelah berlangsungnya pertemuan bilateral antara kedua Perdana menteri tersebut.

Ancaman ISIS turut dibahas

Kedua pemimpin negara dalam pertemuan ini juga membahas ancaman terorisme yang ditebarkan  tentara Negara Islam Irak Suriah (ISIS).

Razak, yang memimpin negara yang mayoritas beragama islam, sekali lagi dengan tegas mengutuk tindakan kelompok militant ini dengan mengatakan dia juga menganggap ISIS merupakan ancaman serius bagi masyarakat internasional.

"Dia mengatakan ISIS tidak mewakili ajaran islam.

"ISIS merupakan nama yang salah," kata Razak.

"ISIS tidak sedang melakukan penegakan keadilan atas nama Islam,” tambahnya.

Abbott mengatakan saat ini Australia belum dimintai bantun namun tetap bersedia untuk terlibat dalam upaya bersama masyarakat Intenasional dalam merespon kelompok teroris ISIS.

Kedua pemimpin pemerintahan ini juga mendiskusikan investigasi jatuhnya pesawat MH370 yang sampai saat ini masih terus berlangsung.

Abbott mengatakan Australia akan tetap berkomitmen menemukan pesawat milik maskapai Malaysia tersebut sehingga misteri dibalik hilangnya pesawat itu bisa terungkap.

Kedua pemimpin ini juga menyebut tragedi MH370 telah membuat kedua bangsa menjadi semakin erat dan akrab.

"selama masa-masa sulit itu, Australia telah membuktikan diri sebagai sahabat yang sangat berharga,” kata Razak.

Abbott juga menyampaikan ungkapan serupa bagi Malaysia.

"Saya juga tidak melihat ada sahabat dan penasehat yang lebih bijaksana dan kuat  dalam melewati masa-masa sulit tersebut.

Pertemuan ini merupakan bagian dari kunjungan ke-11 Tony Abbott ke luar negeri sejak terpilih menjadi perdana menteri Australia satu tahun lalu.

Kunjungannya selama dua pekan dipuncaki dengan ditandatanganinya perjanjuan penjualan uranium Australia ke India.