ABC

Australia Cocok untuk Pariwisata Penerbangan ke Antariksa

Astronot Andy Thomas menilai Australia pantas menjadi basis pariwisata penerbangan ke antariksa. Karena Australia memiliki kondisi daerah dan fasilitas yang sangat cocok dengan sektor wisata baru yang diperkirakan akan menjadin tren beberapa dekade mendatang.

Mantan insinyur penerbangan ini sedang menjadi pengawas dari 40 mahasiswa di kota kelahirannya Adelaide bersama astronot Italia Paolo Nespoli.

Keduanya akan memberikan ceramah publik Kamis malam (9/1/2014) di Universitas Australia Selatan. Thomas dan Nespoli akan berbagi pengalaman mengenai kehidupan di luar garis Karman – titik sekitar 100 kilometer di atas permukaan laut yang menandai akhir dari atmosfer bumi dan awal luar angkasa.

Andy Thomas mengatakan ada banyak promosi penting sekitarnya pariwisata ke luar angkasa dan Australia nampaknya cocok untuk memainkan peran utama dalam pengembangan sektor pariwisata baru tersebut.

"Saya pikir pariwisata ke antariksa akan mulai menjadi tren pada akhir dekade ini,” katanya.

"Australia akan menjadi tempat yang ideal untuk beberapa operasi ini dan sejumlah investor swasta sudah mulai datang kesini karena Australia punya ruang terbuka lebar yang ideal untuk fasilitas peluncuran, iklim yang baik serta latar belakang teknik yang baik.

Prediksi soal booming pariwisata perjalanan ke antariksa ini juga dikuatkan dengan langkah NASA yang baru saja mengumumkan kalau Stasiun Luar Angkasa Internasional mereka  akan tetap terbuka selama empat tahun ke depan sampai 2024.

Keputusan ini memberikan peluang baru bagi astronot sekaligus memberi ruang untuk program  pariwisata antariksa.

"Ada pergeseran yang nyata dari pengeluaran pemerintah pada proyek luar angkasa yang ditujukan untuk investasi komersial di antariksa," kata Michael Davis, wakil Program Antariksa di Musim panas (Summer Space Program) yang tengah digelar oleh Universitas Australia Selatan.

"Dalam 20 atau 30 tahun mendatang, kita akan melihat meningkatnya jumlah penerbangan komersial ke luar angkasa, “ tambahnya.

Andy Thomas melakukan misi penerbangan antariksa pertamanya pada tahun 1996 dan mengakui beberapa dari misi penerbangannya cukup beruntung karena mampu mencapai luar angkasa, tetapi Thomas mengatakan ada cara lain bagi mahasiswa untuk memiliki pengalama serupa terbang ke antariksa.

"Saya kerap mengatakan kepada orang-orang kalau mereka harus realistis tentang peluang pergi ke luar angkasa,  tapi Anda akan menemukan kesempatan lain yang Anda bahkan tidak bisa membayangkan  sebelumnya dan pintu akan terbuka," katanya.

"Ada banyak pekerjaan yang bisa dilakukan di luar angkasa, kendaraan luar angkasa, desain struktural, desain mekanik, desain komputer, desain avionik, desain perangkat lunak sistem penerbangan, segala macam hal."

Tidak perlu jenius untuk ke antariksa

Paolo Nespoli melakukan misi penerbangan antariksanya pada 2007 dengan menumpang kapal angkasa Discovery.

 Nespoli mengatakan untuk dapat terpilih terbang ke antariksa seseorang memang harus pintar, tetapi kepintaran bukan satu-satunya aspek yang berhasil menerbangkan dirinya ke luar angkasa.

"Orang-orang berpikir Anda perlu menjadi seorang jenius atau sesuatu dan saya pastikan kalau itu tidak benar,” katanya.

"Saya ketika kecil pernah bermimpi untuk menjadi astronot dan orang-orang banyak yang memandang sebelah mata mimpi saya itu,” katanya.

"Saya anak kecil dari kota kecil di Italia. Di kota kelahiran saya tidak ada badan antariksa. Hanya Amerika dan Rusia yang punya program itu. Jadi peluang saya untuk mewujudkan mimpi kecil saya itu nyaris nol,” katanya.

"Tapi pada waktu yang sama saya bilang kepada semua  orang dan  murid-murid saya .. Saya  bukan jenius, saya bukan manusia super, saya bukan seperti itu. Saya hanya seorang pria biasa dari kota kecil yang tak terkenal dan tetap saja berkesempatan terbang ke antariksa, jadi cerita saya ini harus sebagai pelajaran untuk mengejar mimpi terbang ke ruang angkasa,”

Murid dari Costa Rica, Magaly Sandoval yang mengikuti program kursus Antariksa di Universitas Australia Selatan mengaku sangat bangga bisa mendengarkan kuliah langsung dari kedua astronot, Andy Thomas dan Paolo Nespoli.

"Di daerah saya hanya ada satu orang astronot dan dia idola nasional karena menjadi orang yang pernah terbang ke luar angkasa dan itu merupakan mimpi luar biasa yang bisa dimiliki seseorang,” katanya.