ABC

Australia Butuhkan Tempat Pembuangan Limbah Nuklir

Pemerintah Federal Australia tak punya banyak waktu untuk menemukan tempat pembuangan limbah nuklir yang aman. Dalam setahun, sisa bahan bakar nuklir yang diproses ulang Perancis untuk Australia, akan dikembalikan ke negeri kangguru ini.

Pada tahun 2020, limbah nuklir yang diproses ulang di Inggris-pun akan dikembalikan ke Australia, dan limbah nuklir industri serta pertahanan yang terakumulasi 60 tahun, beserta limbah medis di masa mendatang, juga membutuhkan tempat pembuangan baru.

Pemerintah Australia berharap untuk mengubur limbah tersebut di tanah adat di wilayah Australia Selatan dan kemudian di Wilayah Utara, namun kedua upaya itu gagal.

Sebuah kontainer yang memuat sisa bahan bakar nuklir dari reaktor ‘Lucas Heights’ sedang dinaikkan ke sebuah kapal di Pelabuhan Kembla untuk ekspor ke Amerika Serikat. (Foto: Dok. 16 Maret 2009)

Kini, pemerintah tengah mempertimbangkan untuk memberi kesempatan kepada para peternak dengan lahan bebas, menawarkan properti mereka sebagai tempat pembuangan limbah nuklir.

Menteri Sumber Daya, Ian McFarlane, mengatakan, pada 10 November 2014, proses tender akan dibuka kepada pihak-pihak yang berminat.

John Armstrong adalah seorang peternak di Wilayah Utara Australia. Ia menunjukkan ketertarikannya untuk menawarkan lahannya sebagai tempat pembuangan limbah.

Ia percaya, kesempatan itu bisa membawa perbaikan infrastruktur serta investasi ke lebih banyak wilayah terpencil di negara bagiannya.

Pada tahun 2007, Pemerintah Federal menegosiasikan sebuah kesepakatan dengan Dewan Tanah Wilayah Utara untuk menominasikan Peternakan Muckaty, yang terletak 600 kilometer di utara Alice Spring, sebagai tempat pembuangan limbah nuklir pertama Australia. Namun kesepakatan itu batal tahun ini setelah melewati persidangan yang sengit.

Radiolog nuklir dari Universitas Melbourne, Peter Karamoskos, adalah seorang perwakilan publik dari Komite Kesehatan Radiasi di Agensi Perlindungan Radiasi dan Keamanan Nuklir Australia, badan utama Pemerintah Federal yang mengurusi perlindungan radiasi dan keamanan nuklir.

Peter mengatakan, selama ini publik hanya mendenga rumor mengenai limbah nuklir apa yang akan disimpan di tempat pembuangan limbah manapun.

Ia menuturkan, sebagian besar limbah tak akan berupa limbah medis.

“Limbah yang terakumulasi lebih dari 60 tahun di wilayah ‘Lucas Heights’ itu limbah industri dan pertahanan. Ada 10.000 barel limbah kelas rendah di Woomera dan sejumlah radium yang digunakan untuk terapi kanker,” ujarnya.

Meski demikian, ia mengungkapkan, limbah medis dari masa 40 tahun mendatang juga akan perlu untuk dikubur di tempat manapun yang terpilih.

Peter mengutarakan, ketika menyangkut pembuangan limbah kelas rendah, Pemerintah Federal Australia mengikuti praktek terbaik yang ada di dunia tapi ia sangat kritis akan betapa Pemerintah Federal menginginkan kesepakatan atas limbah nuklir kelas menengah.

Ia mengemukakan, apa yang seharusnya dilakukan adalah mengubur dalam-dalam limbah beracun tingkat menengah di area yang aman secara geologis, dan membiarkannya selama ribuan tahun.

Direktur lembaga konsultan ‘Think Climate Consulting’, Ben Hears, mengatakan, ada masalah mendesak dari limbah nuklir dan pemerintah semestinya mengalokasikan fasilitas sementara sembari pihaknya menegosiasikan sebuah rencana bagi limbah lanjutan.