ABC

Australia Buka Kesempatan Bagi Warga Indonesia Ikuti Kuliah Kesejahteraan Hewan

Larangan ekspor ternak sapi ke Indonesia di tahun 2011 mendorong sejumlah sekolah kejuruan dan universitas di Australia mengembangkan program pelatihan kesejahteraan hewan.

Uniknya lagi, para mahasiswa, peternak dan pihak lain di Indonesia yang tertarik mengetahui seluk-beluk industri daging sapi Australia didorong untuk mengikuti perkuliahan ini.

Dua lembaga pendidikan yaitu Agricultural Training Colleges di Queensland dan University of New England di New South Wales, saat ini sedang mencari pendaftar asal Indonesia untuk dilatih mengenai kesejahteraan hewan.

Pimpinan Longreach Pastoral College, Donald Brown, menyatakan idenya ini bermula saat pemerintah Australia menghentikan ekspor sapi ke Indonesia karena laporan mengenai penyiksaan sapi-sapi tersebut di rumah jagal di Indonesia.

Donald Brown (ketiga dari kiri) dan sejawatnya di Sekolah Peternakan Longreach.

 

"Saat itu saya menyadari betapa pentingnya ekspor ternak bagi kami petani Australia, dan kami bisa sedikit lebih memahami Indonesia," katanya kepada ABC.

"Kami membayangkan jika kami bisa memiliki sejumlah mahasiswa asal Indonesia yang belajar bersama mahasiswa Australia, akan memberi mereka kesempatan," kata Donald Brown.

"Mungkin mahasiswa kita bisa ke Indonesia dan sebaliknya bisa menemani mahasiswa Indonesia ke peternakan di sini," tambahnya.

Seiring waktu, katanya, kedua belah pihak bisa saling bekerja sama bagi kemajuan industri.

"Misalnya, kita di sini bia membibitkan sapi dengan efisien dan ekonomis sedangkan di Indonesia mereka bisa melakukan penggemukan sapi dengan ekonomis," kata Brwon lagi.

Program yang akan dimulai bulan Mei mendatang akan fokus pada pelatihan kesejahteraan hewan.

"Kami akan menunjukkan  bagaimana pembibitan, penggemukan, pemotongan dan penanganan ternak ini," jelasnya.

Program yang sebagian dibiayai lembaga kerjasama Australian Indonesian Red Meat, akan dilaksanakan di sekolah peternakan di Longreach dan Emerald, Queensland serta di University of New England (UNE), New South Wales.

"Bentuknya berupa perkuliahan selama 12 minggu yang disebar di UNE di Armidale dan di Longreach dan Emerald," jelas Brown.

Jika terlaksana, inilah pertama kalinya ada mahasiswa internasional yang kuliah di universitas pertanian di Queensland.

Morgan Gronold dari Kementerian Perdagangan dan Investasi Queensland menjelaskan sejumlah mahasiswa asal Korea Selatan dan Thailand juga telah menyatakan minat mereka.