Australia Berharap Turis Eropa di Bali Juga Mengunjungi Darwin
Bir di Bali mungkin lebih murah di Kawasan Australia Utara, namun pemerintah di negara bagian tersebut kini sedang berharap dapat memikat para backpacker asal Eropa yang juga sedang berlibur di Bali.
Jumlah pengunjung internasional dari Inggris, Perancis dan Jerman, ke Kawasan Australia Utara, atau Northern Territory mengalami penurunan.
Padahal industri pariwisata adalah sumber perekonomian Kawasan Australia Utara yang banyak menyediakan lapangan pekerjaan.
Kini pemerintah di negara bagian tersebut meluncurkan kampanye baru untuk menargetkan wisatawan Eropa yang berada di Bali, meyakinkan mereka untuk melanjutkan perjalanan ke kota Darwin.
Data pariwisata di kawasan tersebut menunjukkan penuruan jumlah wisatawan telah terjadi sejak tahun 2000.
Secara keseluruan wisawatan dengan gaya backpacker telah turun di Australia, dan kini pemerintah Australia menargetkan para backpacker asal Eropa yang sedang berada di Bali.
"Kita tahu bahwa Bali adalah tujuan popular bagi para backpacker, dan banyak persamaan antara Bali dengan Darwin, seperti kehidupan malam yang berkembang, cuaca tropis, dan kegiatan petualangan seru lainnya," ujar Adam Giles, Ketua Menteri sekaligus Menteri Pariwisata di Kawasan Australia Utara.
"Juga disini ada yang Bali tidak miliki, seperti budaya Aborigin yang kaya, pemandangan alam yang spektakuler Ubirr lookout di Kakadu, berjalan-jalan ke pedalaman dan hutan belantara, serta melihat aksi buaya melompat di Adelaide River."
Giles mengatakan lebih dari 400.000 wisatawan Eropa mengunjungi Bali setiap tahunnya, tetapi banyakan diantara mereka yang tidak menyadari bahwa kota Darwin bisa ditempuh hanya dua setengah jam penerbangan dari Denpasar.
Salah satu kampanye yang dilakukan adalah dengan melibatkan agen-agen travel di Eropa untuk mengajak para pelancong menambahkan perjalanan ke Darwin, saat mereka memesan tiket dan perjalanan ke Bali.
Giles juga sudah mendekati pemerintah pusat Australia untuk memikirkan kembali soal pajak yang dikenakan kepada para backpacker saat bekerja di Australia.