Australia Barat Alokasikan Rp 22 M Untuk Tarik Turis Asing
Pemerintah Australia Barat telah meluncurkan kampanye pariwisata internasional terbaru, dengan suntikan dana sebesar $ 2,2 juta (atau setara Rp 22 miliar) untuk mempromosikan wilayah mereka sebagai “Negara Bagian Road Trip”.
Slogan ini akan digunakan untuk menjual liburan dengan mengemudi di Australia Barat ke pasar domestik dan sembilan lokasi internasional, termasuk China, Jerman dan Inggris.
“Kami sekarang akan memasarkan bahwa tempat ini, terlepas dari hal lain, adalah tempat berkunjung untuk melakukan perjalanan yang unik,” kata Menteri Pariwisata Australia Barat, Paul Papalia.
Ia mengatakan kelompok sasaran utamanya adalah “pasar liburan yang sambil bekerja.”
“Tentu saja kami mendapat reputasi buruk karena bukan tempat yang baik untuk mencari kerja setelah periode lonjakan … [kami akan] memberi tahu mereka bahwa ini adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi,” kata Papalia.
“Orang-orang yang datang sebagai backpacker untuk bekerja di sektor perhotelan dan hortikultura kami, dan tinggal untuk jangka waktu yang lama, meningkatkan jumlah pengunjung kami, meningkatkan jumlah masa menginap kami, dan menghabiskan uang yang mereka hasilkan saat mereka ada di sini.”
Data pariwisata Australia Barat dari bulan Juli menunjukkan jumlah pengunjung luar negeri hanya meningkat 1,1 persen selama 12 bulan hingga Maret 2018.
Australia Barat dibandingkan dengan Tasmania dan Wilayah Ibu Kota Australia (ACT), dua wilayah yang justru melonjak masing-masing 20 dan 15,8 persen.
Materi promosi itu merinci perjalanan road trip dari Great Southern Drive ke Indian Ocean Drive dan Gibb River Road.
“Keliling Australia Barat dengan mengemudi artinya menikmati percakapan yang asyik, mendengar lagu favorit Anda, dan memandang kekayaan alam melalui beberapa lanskap paling ikonik Australia,” demikian bunyi materi promosi itu.
Kekhawatiran akan keselamatan
Juru bicara Oposisi bidang Pariwisata di Australia Barat, Libby Mettam, mengatakan sungguh hal yang baik untuk melihat negara bagiannya dipromosikan, tetapi ia mengatakan ide menjual perjalanan jarak jauh seperti itu sebagai “road trip” bisa berpotensi menyesatkan.
“Berkendara ke Kununurra misalnya tentu bukan perjalanan, itu berpotensi menyesatkan,” kata Mettam.
Promosi itu telah membuat operator transportasi Perth, yakni Adams, untuk menyampaikan kekhawatiran tentang keselamatan di jalanan Australia Barat, terutama jalan-jalan terpencil.
“Saya yakin promosi itu adalah kampanye yang hebat,” kata direktur pelaksana Adams Group, Adam Barnard.
“Saya hanya merasa kami harus berhati-hati dalam soal pasar kami yang secara tradisional mengemudi di sisi kanan jalan.”
“Secara naluriah, ketika mereka menyalip dan sesuatu terjadi, mereka ingin pindah ke kanan saat kita bergerak ke kiri.”
Barnard menyarankan agar promosi itu didukung dengan pesan keselamatan jalan untuk pengemudi internasional.
Papalia mengatakan ia tidak khawatir tentang pengunjung asing di jalanan pedalaman.
“Jauh lebih banyak orang Australia Barat bertabrakan di sisi jalan yang salah daripada yang pernah dilakukan orang asing,” katanya.
“Di pasar-pasar ini banyak di antaranya menggunakan sisi kiri dari pengemudi … kami tidak akan membatasi diri.”
“Kami ingin menarik pasar, kami tentu ingin menarik pasar terbesar di dunia.”
Promosi ini akan diluncurkan di pasar domestik bulan depan, menyusul sebuah promosi lain agar wisatawan tinggal di Perth sebagai tujuan liburan yang terjangkau.
Play
Press play then disable your screen reader. Use space bar to pause or play, and up and down arrows to control volume. Use left arrow to rewind and right arrow to fast forward.