ABC

Australia bantah terlambat bantu kapal nahas pencari suaka

Menteri Imigrasi Australia Scot Morrison membantah klaim kalau otoritas Australia terlambat merespon panggilan darurat dari kapal pencari suaka yang tenggelam di perairan Cianjur, Jawa Barat yang menewaskan sedikitnya 31 orang.

Kapal yang kelebihan muatan itu tenggelam sekitar 50 meter dari pantai Agrabinta, sebelah selatan Cianjur pada Jumat (27/9) akhir pekan lalu  dengan memakan korban tewas diantaranya sejumlah perempuan dan anak anak yang jenazahnya tersapu ke pantai bersama puing puing kapal.

Namun demikian Morrison menyatakan kalau klaim dari para korban selamat yang menyebutkan otoritas Australia membutuhkan waktu hingga 26 jam merespon panggilan darurat itu disebut sebagai “salah dan ofensif.”

“Pemerintah Australia beroperasi di perbatasan dan badan maritime secara rutin menantang resiko dalam merespon pencarian dan penyelamatan,” tegas Morrison.

Menurutnya, para petugas sudah merespon secara professional, tidak mementingkan diri sendiri dan peka terhadap kondisi yang mendesak dimana semua warga Australia seharusnya bangga akan hal itu.

“Saya juga menekankan bahwa tidak ada perubahan dengan cara Australia merespon upaya insiden pencarian dan penyelamatan,” ujarnya.

“Ini adalah insiden yang terjadi di wilayah SAR Indonesia, dekat – sangat dekat – Ke pantai Indonesia," tambah Morrison memastikan.

Isu pencari suaka ini tampaknya bakal mendominasi pertemuan dalam kunjungan dua hari Perdana Menteri Australia Tony Abbott di Jakarta.

Senada dengan Morrison, Komandan Pelaksana Operasi Perbatasan Kedaulatan, Air Marshal Mark Binskin menjelaskan rincian detil bagaimana otoritas Australia beroperasi.

Dia mengungkapkan Australia melakukan pencarian dan mengerahkan pesawat penyelamatan serta memanggil bantuan dari kapal dagang terdekat.

"Mengingat jarak, lokasi kejadian dekat dengan Indonesia dan kapal dagang di kawasan ini bantuan yang paling cepat dan bantuan yang kita bisa berikan untuk kapal ini,” katanya.

“Otoritas Australia melakukan upaya yang panjang untuk mencoba mencari lokasi kapal, mampu menyediakan pesawat pencarian dan mengalihkan hingga empat kapal dagang,” lanjut Binskin.

“Respon kami professional dan tepat waktu, otoritas Australia mengambil setiap langkah yang dapat dilakukan untuk merespon mereka atas insiden,” ujarnya lagi.

Komandan Binskin juga mengungkapkan bahwa pihak berwenang Australia memberi bantuan kepada dua kapal yang ditimpa musibah akhir pekan lalu, menyelamatkan 80 orang dalam dua insiden terpisah yang semuanya aman dibawa kembali ke Indonesia.

Dia menyampaikan jika sejak Senin lalu sudah ada empat kapal yang sampai ke pulau Christmas, salah satunya membawa 78 orang.